Jakarta - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tengah dirumorkan meninggal dunia. Namun, sebuah majalah di Jepang melaporkan diktator muda asal Korut itu masih berada dalam kondisi vegetatif setelah menjalani operasi jantung di awal bulan ini.
Operasi jantung tersebut diyakini lantaran Kim memiliki sederet penyakit. Berikut riwayat masalah kesehatan Kim yang dirangkum Tagar dari berbagai sumber, Minggu, 26 April 2020.
1. Kardiovaskular
Rumor meninggalnya Kim bermula saat dirinya tidak menghadiri perayaan ulang tahun kakeknya yang juga merupakan pendiri Korea Utara, Kim Il-sung pertama kalinya sejak menjabat pada 2011.
Dikutip dari kantor berita Yonhap, Selasa, 21 April 2020, laporan ini muncul dari portal berita Korea Selatan yang melaporkan Kim tengah menjalani perawatan di sebuah vila di daerah resor Hyangsan, di luar Pyongyang untuk mengikuti prosedur kardiovaskular.
Sesuai laporan media pemerintah, Kim terakhir kali terlihat pada 11 April saat memimpin pertemuan biro politik Partai Buruh. Dia menyerukan penanggulangan nasional yang ketat untuk mengawasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
2. Diabetes
Menurut laporan media Korea Selatan saat itu, Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un menderita strok pada tahun 2008, dokter Tiongkok dan Prancis dikabarkan membantu pengobatannya. Tiga tahun kemudian, ia meninggal karena serangan jantung, meskipun ada desas-desus bahwa dia meninggal jauh lebih awal dari komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
Kim Jong Un pun diyakini mewariskan penyakit ayahnya tersebut. Seperti ditulis New York Post yang dikutip Minggu, 26 April 2020, Kim Jon Un memiliki berat rata-rata seperti pegulat Sumo, perokok berat, dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
3. Obesitas
Jurnalis Tucker Carlson bersama seorang dokter Marc Siegel dalam acaranya, Tucker Carlson Tonight di Fox News mendiskusikan kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Carlson yang mendampingi Trump saat menyeberangi zona demiliterisasi Korea untuk bertemu Kim, dirinya tidak memungkiri bahwa Kim terlihat bernapas dengan berat dan berkeringat meski hanya berjalan sekitar 20 meter saja.
"Hal pertama yang saya pikirkan adalah sindrom hipoventilasi obesitas yang merupakan kata mewah bagi seseorang yang obesitas dan tidak bisa mendapatkan cukup udara ke paru-paru mereka dan memiliki leher tebal dengan lemak di leher yang menekan pernapasan," kata Siegel dikutip dari Newsweek.
Surat Kabar Daily NK mengungkapkan Kim kelebihan berat badan dan kesehatannya menurun dalam beberapa bulan terakhir karena banyak merokok dan bekerja berlebihan.
"Menurut saya adalah bahwa dia sedang berjuang [dengan masalah kardiovaskular sejak Agustus lalu, tetapi memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu," kata seorang sumber.
4. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi Kim dipicu dari kecintaannya terhadap keju dan anggur, seperti dilaporkan Newsweek beberapa tahun lalu. Ia pernah absen dari keramaian publik setelah melahap terlalu banyak keju yang dipesan dari Swiss.
5. Peminum Alkohol Berat
Empat tahun lalu Kim mengalokasikan anggaran untuk minuman keras mencapai US$ 30 juta atau Rp 465 miliar (asumsi kurs Rp 15.500/US$), menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kim disebut-sebut sudah merokok dan minum ketika dia masih remaja. Menurut Kenji Fujimoto, koki pribadi mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il, yang juga mengaku telah merokok dengan Kim.
6. Perokok berat
Business Insider Singapura juga mengungkapkan Kim adalah perokok dan telah terlihat beberapa kali memegang puntung rokok di sela kegiatannya, bahkan termasuk di pusat penitipan anak dan rumah sakit.
Selain itu, jurnalis Tucker Carlson juga menggambarkan Kim Jong Un seperti penderita emfisema lantaran mendapati Kim yang berat napasnya. Selain obestitas, Tucker meyakini hal tersebut lantaran kebiasaan merokok yang dimiliki Kim.
7. Pergelangan kaki
Laporan Arirang pada Selasa, 21 April 2020 menyebutkan bahwa berdasarkan intelijen Korea Selatan, Kim juga pernah sempat menghilang selama 40 hari pada 2014 lantaran menjalani operasi pergelangan kaki untuk menghilangkan kista. Namun, pemerintah Korea Selatan menyangkalnya.
Pada 2012 silam, majalah tersebut melaporkan berat badan Kim yang terus bertambah membuat dia terkena kista di pergelangan kakinya dan membutuhkan operasi untuk diangkat. []