Jakarta - Rumor Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un meninggal dunia menggelinding usai disebut dalam kondisi kritis setelah operasi kardiovaskular. Isu liar ini akan terus membesar lantaran Korut belum memberikan keterangan resmi.
Kabar Kim Jong Un wafat mengemuka setelah penggemar klub basket NBA Chicago Bulls itu absen dalam peringatan 'Hari Matahari', yakni hari kelahiran mendiang kakeknya, Kim Il Sung.
Sebelum Kim Jong Un dinyatakan sebagai pemimpin tertinggi Korut sejak 28 Desember 2011, Korut telah mempunyai dua pemimpin.
Bila Kim tercatat pemimpin ke-3 Korut. Adapun pemimpin ke-1 adalah kekeknya, Kim Il Sung. Kakek Kim, diyakini juga sebagai pendiri negara di Asia Timur tersebut. Sedangkan pemimpin yang ke-2 adalah ayahnya, Kim Jong il.
Berikut profil singkat 2 pemimpin Korea Utara sebelum Kim Jong Un:
Kim Il Sung
Pemilik nama asli Kim Sung-ju ini lahir di Nam-ri, wilayah pedesaan Gopyung, Kecamatan Daedong, Provinsi Pyongan Selatan, Korut.
Sejak belia, kakek Kim ini dilatih militan oleh militer di Uni Soviet. Kim Il Sung pulang ke Korut usai dua kali mengikuti perang. Pangkatnya ketika itu mayor pasukan militer merah Uni Soviet.
Baca juga:
- Kudeta, Jenderal Korut Dilempar ke Tangki Isi Piranha
- Profil Kim Jong Un, Koleksi Sepatu Nike dan Humoris
- Bunuh Keluarga dan 2 Tindakan Kontroversial Kim Jong Un
Dengan dukungan penuh Uni Soviet, Kim Il Sung memegang kekuatan di Partai Komunis. Posisinya yang paling berpengaruh pada saat itu menjadi Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea. Dalam konteks pemujaan kepribadian, Kim secara resmi disebut sebagai Pemimpin Besar dan menurut Konstitusi Korea Utara.
Dia kemudian memegang jabatan Perdana Menteri dari tahun 1948, selanjutnya naik takhta menjadi kepala negara Korut dari tahun 1972 hingga 1994.
Dia juga disebut-sebut sebagai 'Presiden Abadi' negara tersebut. Hari ulang tahunnya disebut 'Hari Matahari', merupakan salah satu hari libur di Korut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengendarai kuda saat salju turun di Gunung Paektu. (Foto: KCNA via REUTERS)
Di akhir Kim Il Sung menjabat sebagai Pemimpin Korut, negaranya menderita dari keterisolasian dalam segi politik dan ekonomi akibat ambruknya Uni Soviet dan negara sosialis Eropa Timur yang dimulai pada akhir 1980.
Namun secara tiba-tiba, Kim Il Sung menghembuskan napas terakhir pada 8 Juli 1994. Serangan jantung membuat nyawanya terengut. Sejak saat itu, tongkat estafet kepemimpinan Korut jatuh ke Kim Jong il. Kim Jong il merupakan anak tertua Kim Il Sung, sekaligus juga ayah Kim Jong Un.
Hingga saat ini, Kim Il sung masih dihormati sebagai pemimpin tertinggi yang abadi di Korut. Bahkan jenazahnya dipelihara di Istana Kepresidenan di Pyonyang.
Kim Jong il
Kim Jong il resmi menggantikan Kim Il Sung setelah memimpin Korut sejak 1948. Pria kelahiran 16 Februari 1942 tersebut dinobatkan menjadi kepala negara menggunakan sistem di mana dialah satu-satunya calon pemimpin pada saat itu.
Selain mendapat julukan Dear Leader, ayah Kim Jong Un ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional dan Sekretaris Jenderal Partai Pekerja Korea.
Sama seperti hari kelahiran ayahnya, ulang tahun Kim Jong il juga dirayakan sebagai salah satu hari libur di Korut.
Ketika usianya beranjak senja, Kim Jong il beberapa mengalami masalah kesehatan. Dia meninggal dunia pada 17 Desember 2011. Jenazahnya dimakamkan di Istana Pemakaman Kumsusan, Pyongyang.
Untuk mengenang jasa-jasanya ketika hidup, Kim Jong il dianugerahi gelar tertinggi sebagai 'Jenderal Besar' pada tanggal 15 Februari 2012. Anugerah itu diumumkan sehari setelah peresmian patung Kim Jong il mengendarai kuda bersama ayahnya, Kim Il Sung di Pyongyang.
Setelah pemakaman kenegaraannya pada tanggal 28 Desember 2011, tongkat estafet kepemimpinan Korut diberikan kepada Kim Jong Un. Kim Jong Un merupakan putra ketiga sekaligus putra bungsu Kim Jong il dari istrinya bernama Ko Young-hee. []
