Ritual Tolak Bala Warga Pessel untuk Cegah Corona

Ratusan masyarakat di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menggelar ritual tahlil tulak bala untuk mencegah virus corona.
Ratusan masyarakat Taratak Sungai Lundang, Kabupaten Pesisir Selatan menggelar tahlil tulak bala, Jumat, 27 Maret 2020. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Masyarakat Nagari Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, menggelar tahlil tulak bala (tahlilan tolak bala). Hal ini dianggap salah satu cara mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Kami percaya, segala sesuatu itu pasti datangnya dari Allah SWT dan tentunya harus dikembalikan kepada-Nya.

Salah satu tokoh keagamaan di Nagari Taratak Sungai Lundang, Tamar Imam Mudo mengatakan talil tulak bala mampu menolak penyebaran penyakit, termasuk wabah menular. Menurutnya, tradisi itu sudah diyakini sejak ratusan tahun silam di kawasan tersebut.

"Sebab kami percaya, segala sesuatu itu pasti datangnya dari Allah SWT dan tentunya harus dikembalikan kepada-Nya," katanya, Jumat, 27 Maret 2020.

Tahlilan tolak bala ini diikuti ratusan warga. Baik laki-laki maupun perempuan berjalan kaki sepanjang kampung dengan menyisir pinggiran sungai sambil melafazkan kalimah Laa Ilaha Illallah (tidak ada tuhan selain Allah SWT).

Sesampai di ujung sungai, Imam Khatib langsung mengumandangkan azan, sekaligus memimpin doa bersama. Doa yang disampaikan kepada sang pencipta tak lain agar wabah corona cepat berlalu. Sehingga masyarakat kembali hidup tentram dan bergaul seperti biasa tanpa rasa takut.

Selain membaca kalimah tahlil, ibu-ibu beriringan membakar daun sicerek, capo, dan daun siriang-siriang di depan pintu rumah mereka. Aroma wangi yang ditimbulkan dedauanan itu juga dipercaya mampu menangkal masuknya bakteri atau virus ke dalam rumah.

"Kenapa di pinggir sungai, karena hakikatnya adalah simbol menghanyutkan wabah bersama aliran air," katanya.

Menurutnya, tahlilan tolak bala ini bakal berlangsung selama 7 hari ke depan. Pelaksanaannya dilakukan setiap habis salat asar hingga menjelang magrib.

Wali Nagari Taratak Sungai Lundang Hadis Hermanto mengatakan ritual itu dilakukan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang. Sebelum beritual, terlebih dahulu

diadakan musyawarah yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, bundo kanduang, dan pemerintah nagari.

"Sudah tradisi kami yang diwarisi dari nenek moyang terdahulu. Jadi apabila ada penyakit berbahaya, maka kami akan melakukan tahlil tulak bala," katanya. []


Berita terkait
Tenaga Medis di Pessel Kekurangan APD
Tenaga medis yang menangani pasien corona di Kabupaten Pesisir Selatan masih kekurangan alat pelindung diri (APD).
Warga Pessel Demo Tolak Relokasi Pasien Corona
Sejumlah masyarakat di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menolak Rusunawa dijadikan lokasi isolasi OPD dan PDP corona.
Total Dana Penanggulangan Corona Pessel Belum Jelas
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, belum menentukan besaran alokasi dana penanggulan wabah corona.