Rita Widyasari Tersangka, Sekda Kukar: Hampir Semua Dokumen Disita

Sejumlah dokumen penting disita tim penyidik KPK dari kantor Pemkab Kukar, Kaltim, dalam proses penyidikan yang digelar sejak Selasa (26/9) pagi.
Soal kehadiran Setya Novanto sebagai saksi, KPK belum akan memanggil paksa, walau Ketua Umum Partai Golkar ini pernah mangkir dengan alasan acara kenegaraan. “Kita panggil dulu. Kita tidak berandai andai datang atau tidak, namun kita ingatkan pejabat publik sepatutnya memahami bahwa hadir sebagai saksi adalah kewajiban hukum,” tegas Febri saat diwawancarai di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (1/11) malam. (Gambar: Ist)

Samarinda, (Tagar 26/9/2017) – Sejumlah dokumen penting disita tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari kantor Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegata (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), dalam proses penyidikan yang digelar sejak Selasa (26/9) pagi.

Selama kurang lebih 11 jam tim penyidik KPK memasuki dan memeriksa setiap ruangan di tiga gedung di kantor Pemkab Kukar.

Operasi KPK dimulai sekitar pukul 09.30 wita, dan para petugas baru meninggalkan kantor Bupati sekitar pukul 21.00 Wita.

Petugas KPK berjumlah puluhan orang nampak membawa beberapa koper besar keluar ruangan gedung utama kantor Bupati dan bergegas masuk ke mobil dan meninggalkan kantor pemerintahan yang ada di jalan Woltermonginsidi, Tenggarong, Kukar.

Sekretaris Daerah Pemkab Kukar Marli membenarkan bahwa sebagian besar yang dibawa oleh KPK merupakan dokumen.

"Hampir semua dokumen, isinya macam-macam, dan tidak ada laptop atau perangkat komputer yang ikut disita," katanya.

Ia mengatakan, pada proses penyidikan tersebut, dia dan jajarannya cukup pro-aktif dengan melayani semua keinginan KPK.

"Semua yang mereka minta kami beri, mau masuk ruangan mana kami persilakan, kami tidak mempersulit," tegasnya.

Marli mengaku tidak tahu persis bahwa ada tim KPK yang juga menggelar penyidikan serupa di tempat lain di wilayah Kukar, seperti rumah jabatan Bupati Kukar dan rumah pribadinya, begitu juga dengan rumah pribadi di daerah Mangkurawang.

"Saya tidak tahu keadaan di luar karena begitu sampai kantor HP saya sudah disita oleh petugas," tegasnya. (yps/ant)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.