Ricuh, Dosen dan Mahasiswa Makassar Terjebak di Kampus

Di Makassar, aksi mahasiswa yang berujung bentrok dengan petugas hingga larut malam mengakibatkan dosen dan mahasiswa terjebak di dalam kampus.
Suasana aksi yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian yang mengakibatkan mahasiswa dan dosen terjebak di kampus sampai tengah malam di Universitas Bosowa, Makassar.(Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang KPK dan RKUHP di Makassar diwarnai ricuh dan bentrok hingga pukul 22.30 Wita. Akibat kejadian tersebut, puluhan mahasiswa dan dosen dari Universitas Bosowa terjebak tidak bisa meninggalkan kampus.

Mahasiswa yang melakukan aksi menolak bubar dan memilih bertahan di dalam kampus. Bahkan sampai menjelang tengah malam aksi sudah berubah saling mencederai. Mahasiswa melakukan pelemparan batu dan dibalas dengan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian.

Atas insiden itu, Arief Wicaksono, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unibos, terjebak tidak bisa meninggalkan kampus. Begitu pula dosen dan mahasiswa yang kebetulan belum pulang. 

Saat itu, akses pintu masuk sudah kami kunci agar aparat tidak masuk ke kampus. Semua pintu baik yang utama atau pun jalur samping ditutup. Tapi tembakan-tembakan gas air mata tetap mengarah ke kampus

“Kami akhirnya bertahan di kampus hingga larut malam. Ada sejumlah mahasiswa yang ikut terjebak di kampus. Kami terpaksa mengamankan diri di aula dan menghalau masuknya sisa-sisa tembakan gas air mata,” kata Arief Wicaksono, Rabu 25 September 2019.

Arief mengatakan kampusnya yang tidak berada jauh dari titik utama aksi unjuk rasa menjadi tempat mengungsi mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa Unibos, tapi juga mahasiswa dari sejumlah kampus lain. Insiden ini juga membuat sejumlah fasilitas milik Unibos mengalami kerusakan.

“Saat itu, akses pintu masuk sudah kami kunci agar aparat tidak masuk ke kampus. Semua pintu baik yang utama atau pun jalur samping ditutup. Tapi tembakan-tembakan gas air mata tetap mengarah ke kampus,” ujarnya.

Selama mengamankan diri di aula, dosen dan mahasiswa hanya mendapatkan bantuan berupa air mineral dan makanan ringan. Jumlahnya pun terbatas sebab tidak ada kesempatan untuk pergi mengambil tambahan logistik.

“Logistik ada, tapi jumlahnya terbatas karena kami tidak menyangka akan sampai larut malam,” kata dia

Meninggalkan Lokasi

Setelah kondisi berangsur membaik, sejumlah dosen dan mahasiswa kata Arief mulai meninggalkan lokasi melalui pintu utama menjelang tengah malam. Mahasiswa dan dosen diupayakan pulang agar tidak sampai bermalam di kampus.

“Melihat kondisi kampus sedikit kondusif, saya akhirnya mengarahkan petugas keamanan kampus untuk mengawal dosen dan mahasiswa meninggalkan kampus,” Arief.

Dalam aksi, mahasiswa tidak hanya melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian. Mereka juga malah bentrok dengan warga di Jalan Urip Sumohardjo. Saat bentrok, mahasiswa dan warga saling lempar batu hingga senjata tajam jenis busur. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Vs Mahasiswa Bentrok Hingga Malam di Makassar
Unjuk rasa di Kota Makassar belum berakhir. Polisi dan mahasiswa masih saling lempar. Mahasiswa juga bentrok dengan warga.
Kapolda Sulsel Meminta Maaf Kepada Jurnalis Makassar
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe meminta maaf kepada jurnalis Makassar yang menjadi korban pemukulan aparat kepolisian saat unjuk rasa.
11 Mahasiswa di Makassar Dirawat di RS Usai Aksi Ricuh
Puluhan mahasiswa aksi menolak Revisi UU KPK dan RKUHP di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan dibawa ke rumah sakit Awal Bros Makassar.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya