11 Mahasiswa di Makassar Dirawat di RS Usai Aksi Ricuh

Puluhan mahasiswa aksi menolak Revisi UU KPK dan RKUHP di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan dibawa ke rumah sakit Awal Bros Makassar.
Sejumlah aparat melaksanakan pengamanan di unjuk rasa mahasiswa di Makassar. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Jakarta - Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi menolak revisi UU KPK dan RKUHP di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan dibawa ke rumah sakit Awal Bros, Makassar. Sebanyak 11 mahasiswa luka-luka saat demonstrasi, Selasa, 24 September 2019.

"Sementara yang dirawat sekarang ada 11 orang, tapi sepanjang hari ini kami mencatat ada sekitar 50 mahasiswa yang dievakuasi ke sini," kata petugas administrasi RS Awal Bros, Avy.

Menurut Avy, kebanyakan mahasiswa yang menjadi korban mengalami sesak napas karena tembakan gas air mata

"Jadi kami bantu pernapasan oksigen. Tapi ada juga laki-laki yang kepalanya luka, jadi kami jahit. Terus ada yang tulang jari kelingking kanannya patah," ujar Avy.

Muh Subhan, mahasiswa UIN Alauddin, Makassar harus mendapatkan jahitan di kepalanya usai kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian.

Saat terjadi kerusuhan, Subhan mengaku berada di depan kantor DPRD Sulsel. Tembakan gas air mata polisi membuat Subhan dan sejumlah rekannya berlarian ke permukiman warga. 

"Tapi ada mahasiswa yang sebelumnya melawan, mereka juga lari ke arah kami. Di situ polisi kejar dan tangkap saya. Mereka memukul, baru bawa saya ke halaman kantor DPRD. Tapi di sana ada petugas medis minta saya dirawat," kata mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis UIN Alauddin, Makassar. 

Mahasiswa yang dirawat merupakan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Sementara itu, Polisi menahan ratusan mahasiswa yang diamankan saat bentrokan dengan polisi. Mahasiswa yang ditahan dimasukkan di dalam salah satu ruangan gedung DPRD Sulsel. 

Dalam penahanan itu polisi meminta mahasiswa melepas bajunya serta menginterogasi satu-satu. Beberapa di antaranya masih mengalami luka pukulan akibat tindakan represif yang dilakukan aparat.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Guntur Laupe mengatakan mahasiswa yang diamankan tersebut masih didalami keterangannya.

"Pendemo yang diamankan kami akan lihat keterlibatannya, kalau memang tidak ada keterlibatan yang signifikan nanti kami lepaskanlah," kata Guntur  saat tiba di Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Selasa, 24 September 2019.

Menurut Guntur sejumlah aparat kepolisian juga mengalami luka akibat terkena batu yang dilempar mahasiswa saat unjuk rasa ricuh.

"Dari lemparan ini petugas melakukan pertahanan menggunakan tameng dan helm sehingga personel tidak banyak jadi korban, meski ada beberapa yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," kata dia. []


Berita terkait
Pendemo Sindir DPR Lewat Lagu Via Vallen
Pendemo Sindir DPR Lewat Lagu Via Vallen.
Daftar 28 Mahasiswa Terluka Setelah Demo di Palembang
28 mahasiswa terluka setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan, Palembang.
Blokade Jalan Depan Gedung DPR Bekas Demo Dibuka
Situasi yang berangsur kondusif pascademonstrasi membuat blokade di sejumlah jalan dari dan menuju Gedung DPR dibuka.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.