Residivis Curat, Mencuri untuk Bayar Sekolah Anak

Residivis pencurian dengan kekerasan dibekuk Polsek Mlati kota Sleman Yogyakarta. begini modus pelaku dalam mencuri.
Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Mlati, Sleman, membekuk seorang pelaku tindakan pencurian dengan pemberatan, BS, 41 tahun, warga Kricak, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Mlati, Sleman, membekuk seorang pelaku tindakan pencurian dengan pemberatan, BS, 41 tahun, warga Kricak, Yogyakarta.

Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Mlati, Iptu Made Wira, menjelaskan, pelaku yang berprofesi sebagai pengemudi mobil boks tersebut, melakukan survei terhadap rumah korbannya, sebelum melancarkan aksi.

BS cukup berani mengambil resiko dalam melaksanakan aksinya, karena saat dia memasuki rumah korban dan mengambil barang-barangnya, pemilik rumah sedang tidur di ruang tamu.

"Dia melakukan survei dengan cara berputar-putar di wilayah target dan kemudian dia juga menyiapkan beberapa alat untuk kelancaran aksinya. Intinya mencari celah dari target," jelas Wira saat menggelar konferensi pers kasus tersebut di Mapolsek Mlati, Kamis 11 juli 2019

Wira menambahkan, pelaku merupakan residivis kasus pencurian, dan saat ini sebetulnya pelaku masih menjalani hukuman pidana penjara di Rutan Wirogunan. Hanya saja dia mengajukan cuti bersyarat. "Sebelumnya sudah empat kali melakukan tindak pidana. Residivis," tegasnya.

Dalam melakukan aksinya di wilayah hukum Polsek Mlati, BS mengaku bekerja seorang diri. Tetapi untuk empat kasus sebelumnya, dia beraksi bersama kelompoknya.

Selain membekuk pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua unit ponsel, uang tunai sebesar Rp 4 juta dan satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku saat melancarkan aksinya.

"Kerugian dari korban adalah empat handphone dan uang Rp 4 juta. Saat ini kita berhasil mengamankan dua unit handphone dan satu unit sepeda motor yang di gunakan pelaku. Dalam motornya ditemukan belati," paparnya.

Menurut Wira, dari keterangan pelaku, belati tersebut selalu dibawa saat melaksanakan aksinya, sehingga tidak menutup kemungkinan akan digunakan untuk melukai korbannya jika melawan. "Tidak menutup kemungkinan karena alat ini selalu dibawa oleh yang bersangkutan," tuturnya.

Saat ditanya mengenai penggunaan belati untuk melukai korban pada aksi-aksi sebelumnya, Wira menyatakan pihaknya belum mendalami modus pelaku.

BS mengaku dirinya melakukan pencurian tersebut karena desakan ekonomi, yakni untuk membayar biaya sekolah anaknya. Sisanya akan digunakan untuk kembali bekerja di Bandung, Jawa Barat.

"Uangnya untuk bayar sekolah anak dan kembali kerja di Bandung. Anak saya yang satu SD dan TK. Bayarnya Rp 1.320.000," ucapnya. []

Artikel lainnya:

Berita terkait