Resep Hadapi Ekonomi Global ala Jokowi

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia harus memiliki cara khusus untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Presiden Jokowi di Korea Selatan. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus memiliki cara khusus untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global. "Pemanfaatan ekonomi baru harus dilakukan secara optimal agar kedepan kita mampu bertahan dari berbagai tekanan eksternal," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Reffles Hotel, Jakarta, Kamis malam, 28 November 2019.

Jokowi mengkaitkan pencarian sumber-sumber baru dengan transformasi ekonomi yang tengah dikejar oleh pemerintah. Indonesia selama ini memiliki banyak komoditas ekspor dalam bentuk bahan mentah, seperti nikel, timah, bauksit, hingga batu bara. Contohnya pengolahan batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor elpiji (LPG). Sementara pengolahan syngas menjadi polypropylene untuk bahan baku plastik.

"Kenapa lama tidak kita lakukan? Ya karena kita senang impor. Siapa yang impor? Ya orang-orang yang senang impor, bapak ibu saya kira tahu semuanya," ucap Presiden Jokowi kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi juga menyebutkan beberapa pengolahan produk, seperti kelapa sawit menjadi biodiesel, dan nikel, mangan, serta cobalt yang produk turunannya bisa menjadi bahan untuk lithium baterai. "Potensi hydro power juga dapat dilakukan dalam pencarian sumber-sumber ekonomi baru," katanya.

Sebelumnya Jokowi pernah mengungkapkan Indonesia tengah mengembangkan energi listrik berbasis air ditunjang aturan main baru mencampur biodiesel dari kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20 pada 2020. "Tahun depan kami akan mewajibkan peningkatan campuran biodiesel tersebut menjadi 30 persen atau B30. Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan energi listrik berbasis air," kata Jokowi pada forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit yang dihelat di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Senin, 25 November 2019.

Indonesia memiliki sungai-sungai besar seperti Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi 11 ribu gegawatt (GW) dan Sungai Mambramo di Papua yang bisa menghasilkan 23 ribu gegawatt (GW). Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan akan memiliki emisi yang rendah," ucapnya.[]

Berita terkait
Ketika Jokowi Analogikan Kondisi Ekonomi Lewat Film
Presiden Jokowi seringkali menganalogikan persoalan yang dihadapi pemerintah dengan sebuah film.
Tekad Jokowi Memberantas Mafia Migas
Presiden Joko Widodo mengatakan tekadnya untuk memberantas mafia migas (minyak dan gas bumi) untuk mengurangi impor BBM
Omnibus Law Mudahkan Jokowi Awasi Hambatan Investasi
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dapat mempermudah Presiden Joko Widodo.