Rencana Penggabungan Kemendag-Kemenlu Tak Akan Efektif

Rencana pemerintah menggabungkan Kemendag dan Kemenlu dinilai tidak akan efektif dalam melaksanakan tupoksi.
Menteri Perdagagan Enggartiasto Lukita saat di Bangkok, Thailand, Senin, 9 September 2019. (Foto: Antara/Indra Arief Pribadi)

Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurahman menilai, rencana pemerintah untuk menggabungkan (merger) Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Luar Negeri tidak akan efektif dalam melaksanakan tugas dan pokok dan fungsi (tupoksi) organisasi. "Penggabungan kementerian itu tidak senafas dan banyak irisannya sehingga tidak efektif. Alih-alih menjadi lebih baik, justru sebaliknya," katanya kepada Tagar pada Selasa, 8 Oktober 2019.

Menurut Rizal, tugas kedua kementerian yang bertolakbelakang bisa menyebabkan rencana penggabungan tersebut dapat berdampak buruk saat menjalankan tupoksi. Ia menilai wacana tersebut akan menambah proses birokrasi dan mengerdilkan fungsi salah satu kementerian.

"Selain lingkup kerjanya semakin kecil, fungsi-fungsi kementerian itu menjadi terbatas dan juga tujuannya berbeda. Bisa jadi nanti setelah digabung, yang satu lebih dominan dan yang lain semakin terbatas," tutur Rizal.

Rizal menambahkan, penggabungan kedua kementerian ini akan menyulitkan pemerintah menekan defisit neraca pembayaran. Padahal, pemerintah saat ini tengah mendorong perbaikan neraca pembayaran untuk mendongkrak kinerja ekspor.

"Kementerian Perdagangan orientasinya ekonomi, sementara Kementerian Luar Negeri berorientasi ke arah politik bilateral atau multilateral. Implikasinya, tujuan mendorong perbaikan defisit neraca pembayaran semakin sukar dicapai," kata Rizal.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyebutkan ada wacana pemerintah untuk menggabungkan Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Luar Negeri. Namun ia belum menyebutkan realisasinya, masih menunggu pelantikan presiden. "Belum pasti, tunggu saja setelah 20 Oktober 2019," kata Enggar di Sarinah pada Minggu, 6 Oktober 2019.

Berita terkait
Enggartiasto Lukita dan Lima Sepak Terjangnya di Mendag
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita awalnya meniti karier di dunia property. Sepak terjangnya di dunia politik terbilang kontroversional.
Menko Luhut: Ekspor Nikel Turun Tapi Lihat Saja Nanti
Hal ini disebabkan kebijakan pemerintah melarang ekspor tambang nikel dalam bentuk barang mentah (ore).
Krisis Global Berdampak pada Pajak Sektor Perdagangan
Krisis global, menurut Menkeu Sri Mulani, dipengaruhi oleh krisis globam yang berimbas pada penerimaan pajak
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.