Rektor UB Malang Bantah Mahasiswanya Positif Corona

Sebelumnya viral di medsos informasi tentang adanya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang diduga terinfeksi virus corona.
Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani saat memberikan bantahan tentang beredarnya informasi adanya mahasiswa Fakultas Teknik diduga suspek virus corona. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani menanggapi dan mengatakan mahasiswa tersebut memang sedang dalam pantauan tenaga medis dan masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Prof Nuhfil membantah jika mahasiswa tersebut suspek Covid-19 atau virus corona.

Prof Nuhfil mengatakan saat ini status mahasiswa tersebut belum bisa dipastikan positif terinfeksi virus corona. Pasalnya, dari pemeriksaan sementara tidak memenuhi kriteria yang berhubungan dengan orang yang terdiagnosa positif maupun tidak berhubungan dengan area terjangkit.

Bapaknya negatif corona. Ibunya juga negatif.

”Isu tersebut muncul kan karena ayahnya meninggal dunia, diduga disebabkan karena virus corona. Sehingga, semua keluarganya juga dilakukan pemeriksaan oleh dokter,” kata Nuhfil di gedung rektorat UB Malang, Sabtu, 14 Maret 2020.

Ia mengaku berdasarkan pemeriksaan dilakukan terhadap ayah mahasiswa tersebut dinyatakan negatif terinfeksi virus corona. Tak hanya ayah mahasiswa tersebut, ibunya merawatnya saat sakit juga dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi virus corona itu.

"Bapaknya negatif corona. Ibunya juga negatif," kata dia.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 UB Malang Aurick Yudha Nagara menyebutkan kondisi mahasiswa tersebut masih dirawat di RSSA Malang. Perkembangan kondisi sementara ini semakin membaik.

”Tentunya, kita selalu update untuk perkembangannya dengan RSSA Malang. Informasi kami dapatkan, penggunaan oksigennya sudah berkurang serta sudah bisa main handphone. Artinya, dia sudah membaik,” tuturnya.

Aurick juga menjelaskan tidak memenuhinya mahasiswa tersebut sebagai pasien suspek virus corona ada beberapa kriteria. Salah satunya yaitu karena mahasiswanya itu tidak ada riwayat kontak langsung dengan pasien yang terjangkit.

Kemudian, bersangkutan disampaikannya juga tidak pernah bepergian ke tempat yang terjangkit seperti China, Italia maupun Korea Selatan. Terakhir yaitu tidak pernah juga bepergian ke tempat kesehatan atau rumah sakit sedang menangani virus corona.

”Pada intinya, dia itu sedang sakit dan dibawa ke rumah sakit karena ada indikasi sama dengan Covid-19. Jadi, yang bersangkutan ini belum tentu positif dan saat ini juga masih di tes laboratorium di Surabaya,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar pesan berantai adanya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya (UB) Malang di media sosial (medsos) sejak Jumat, 13 Maret 2020 malam. Mahasiswa tersebut diinformasikan diduga suspek virus corona usai adanya surat edaran dari Dinas Kesehatan Kota Malang.

Jadi tadi habis dr kaftek ke gbti tiba2 lantai 2 ricuh. Terus ada mas Andi sm bu Heni (pegawai recording/tu) bilang kalau gedung TI harus steril. Aku tanya mas andi langsung kenapa, terus mas nya jawab karnanya tadi dapet surat pemberitahuan dr dinas kesehatan kota Malang bahwa ada warga domisili malang yang suspect corona. Supect ya bukan positif,” tulis salah satu akun mahasiswa di media sosial Instagram-nya.

Terus katanya mas Andi itu yg ter suspect corona ini mahasiswa TI guys. tp aku gatau ini beneran apa nggak tp aku tanya langsung mas andi gtuu. Intinya, stay safe semua! Jaga kesehatan dan kebersihan selalu,” imbuh akun tersebut.

Dalam hitungan menit, informasi tersebut menyebar bersamaan dengan informasi lain berupa pesan yang sama di beberapa media sosial serta grup Whatsapp dan Line. Tak ayal, kepanikan pun mulai berkembang di kalangan masyarakat Malang Raya yang khususnya civitas akademika UB Malang.

Dengan adanya informasi atau isu beredar bahwa salah satu mahasiswa TI UB Malang diduga suspek corona atau Covid-19.

UB Malang Sterilisasi Gedung Teknik Industri

Sementara, UB Malang melakukan disinfeksi atau sterilisasi gedung Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik untuk sementara waktu. Dari pantaun Tagar, beberapa kegiatan dan lalu lalang mahasiswa di gedung tersebut sudah mulai tidak tampak terlihat. Bahkan, beberapa pintu masuknya sudah terkunci dan digembok dengan tujuan agar tidak ada orang yang masuk.

Terkait hal tersebut, Rektor UB Malang Prof Nuhfil Hanani mengatakan keputusan itu diambil pihak universitas sebagai bentuk langkah antisipasi dan waspada penyebaran virus corona. Akan tetapi, untuk kegiatan mahasiswa lainnya, dia menyebutkan masih berjalan seperti biasa dan tidak ada penutupan kampus.

”Untuk perkuliahan tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada penutupan kampus. Karena kita kan berasumsi bahwa Kota Malang ini masih terbilang aman,” ujarnya.

Oleh karena itu, sistem perkuliahan tetap berjalan itu akan dilakukan dengan dua opsi dengan memilih antara sistem online atau tatap muka. Tentunya, untuk perkuliahan dengan sistem tatap muka harus dilakukan dengan standar prosedur kesehatan yang ada.

”Nah, kalau yang online ini mahasiswa tidak boleh pulang ke daerahnya dan harus tetap berada di Malang. Itu langkah kita ambil saat ini,” ucap alumnus Institut Pertanian Bogor ini.

Ia mengaku jika mahasiswa pulang ke kampung halaman, dikhawatirkan terjangkit dengan daerah asalnya.

"Sehingga kalau kembali ke sini bisa membahayakan yang lain. Makanya, kita himbau mahasiswa tetap berada di Malang,” tuturnya.

Maka dari itu, Nuhfil membantah terkait adanya informasi di masyarakat bahwa kegiatan belajar mengajar di UB ditiadakan. Tetap berjalan seperti biasa dan hanya metodenya dirubah.

”Tidak benar jika ada informasi kegiatan belajar ditiadakan. Tetap berjalan, cuma metodenya saja yang berubah yaitu opsi sementara kami dijalankan dengan sistem online tadi,” tegasnya.

Kemudian, Nuhfil juga menyampaikan bahwa sebelum itu pihaknya sudah memberikan imbaun berupa menunda kegiatan keramaian apapun di kampus. Khususnya kegiatan seminar yang mendatangkan tamu dari luar kota maupun luar negeri.

”Kami juga sudah meminta kepada semua pihak civitas akademika agar menunda kegiatan dinas luar negeri,” kata dia.

Penundaan itu pun disampaikannya juga direncanakan berdampak pada kegiatan wisuda yang akan diselenggarakan pada bulan Maret ini. Namun, untuk kepastian pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan semua pihak pada Minggu 15 Maret 2020.

”Tunggu rapat besok malam (Minggu 15 Maret 2020) terkait wisuda ini. Karena ini kan menyangkut dengan adanya sebagain orang tua mahasiswa yang sudah terlanjur membeli tiket dan booking hotel. Bagaimana nanti mencari solusinya agar tetap aman,” terangnya.

Namun, untuk opsi sementara UB terkait wisuda ini disebutkannya yaitu ijazah bisa diambil oleh mahasiswa di masing-masing fakultasnya. Kemudian untuk kegiatan wisudanya bisa dilakukan pada waktu yang bisa dikatakan sudah kondusif.

Opsi itu, kata Nuhfil, sudah berdasarkan rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 UB Malang yang nantinya juga akan dibawa dalam rakor. Dari rakor itu, pihaknya nanti akan menyiarkan kepada publik apa rekomendasi UB untuk kebaikan bersama.

”Besok malam kita rapatkan dulu lah. Baru setelah itu kita kabarkan Senin besoknya hasil rekomendasi dari kami seperti apa. Dengan tujuan agar semua pihak di UB ini rekomendasinya seragam,” tuturnya. []

Berita terkait
Universitas Jember Tunda Wisuda Antisipasi Corona
Universitas Jember menunda pelaksanaan wisuda pada 28 Maret 2020 setelah adanya surat dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk pencegahan virus corona.
Data Sebaran Pasien Virus Corona di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merilis data penyebaran pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona (covid-19) di Jakarta.
515 Pasien 4 Orang Meninggal, Malang Belum KLB DBD
Berdasarkan data Dinkes Jatim, Kabupaten Malang merupakan daerah terbanyak penderita DBD dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Jatim.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.