Universitas Jember Tunda Wisuda Antisipasi Corona

Universitas Jember menunda pelaksanaan wisuda pada 28 Maret 2020 setelah adanya surat dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk pencegahan virus corona.
Universitas Jember. (Foto: Humas Unej/Tagar)

Jember - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, memutuskan untuk menunda pelaksanaan wisuda periode 5 Tahun Akademik 2019/2020. Wisuda tersebut rencananya akan digelar pada Sabtu, 28 Maret 2020.

Kepala Sub Bagian Humas Unej Rokhmad Hidayanto mengungkapkan pihaknya sudah menerima surat edaran dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Perguruan Tinggi Nadiem Makarim untuk menghindari kegiatan pengumpulan massa maupun perkuliahan.

Penundaan wisuda akan dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona, sesuai surat edaran dari Mendikbud. Jadi kita diminta untuk menghindari kegiatan yang pengumpulan orang banyak atau massal," ujarnya kepada Tagar, Sabtu, 14 Maret 2020.

Meski wisuda ditunda, kata Rokhmad, tetapi para wisudawan Unej tersebut tetap akan mendapatkan copy ijazah dan transkrip telah dilegalisir.

"Penundaan wisuda akan dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Nanti mungkin bisa dilakukan wisuda jika kondisi memungkinkan," kata Rokhmad.

Nantinya, copy ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir, bisa diambil para lulusan, setelah tanggal 28 Maret 2020, di fakultas masing-masing.

"Perhitungan masa studi tetap didasarkan sesuai tanggal wisuda tanggal 28 Maret 2020 itu," ujar Rokhmad.

Selain menunda pelaksanaan wisuda hingga batas waktu yang belum ditentukan, surat itu juga memberitahukan penundaan kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang melibatkan banyak peserta. Diantaranya adalah seminar dan workshop.

"Kita juga belum bisa menerima kunjungan dari SMA/SMK/MA," kata Rokhmad.

Sementara itu, calon wisudawan Universitas Jember, Abdul Manab mengatakan tidak mempermasalahkan ditundanya wisuda tersebut. Sebab itu demi kepentingan orang banyak.

"Saya tidak masalah wisuda ditunda. Itu kan demi kepentingan orang banyak. Kita tahu penyebaran virus corona cukup cepat. Sehingga kita tidak tahu di sekitar kita ada yang berpotensi terkena virus itu," ujur Abdul Manab calon wisudawan dari Fakultas Hukum Universitas Jember.

Namun demikian, dia berharap rencana wisuda itu tetap dijadwalkan ulang. Karena wisuda tersebut puncak dari kegiatan perkuliahan.

"Saya masih tetap berharap wisuda itu tetap di jadwalkan ulang. Karena itu merupakan momen sakral selama saya kuliah di sini (UNEJ)," tuturnya Manab.

Selain itu, dia juga meminta kepada rektorat Universitas Jember, untuk memudahkan pengambilan ijazah dan legalisisr ijaza. Meski nantinya tidak ada prosesi wisuda.

"Tapi meski tidak ada wisuda. Saya berharap pengambilan ijaza beserta ligalisirnya tida dipersulit," ucapnya. 

Sementara Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Prof Masdar Hilmy mengaku juga sudah menerima surat dari Mendibud-DIKTI, Nadiem Makarim untuk sementara meniadakan perkualiahan.

Masdar mengatakan mengeluarkan surat edaran ini berkaca dari ditemukannya seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.

"Betul. Menindaklanjuti adanya imbauan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan juga edaran-edaran yang dibuat masing-masing instansi," kata Masdar

Masdar mengaku alasan lain meniadakan kuliah ini selain berkaca dari UB Malang, agar mahasiswanya menjaga kesehatan. Oleh sebab itu, rencana meniadakan perkuliahan di dalam kelas mulai 16 hingga 20 Maret 2020.

"Selain belajar dari kasus yang ada, itu di Universitas Brawijaya ada mahasiswanya yang kena. Supaya mahasiswa saya tak kena virus tersebut," imbuh dia.

Sementara dari edaran ini, Masdar menegaskan perkuliahan tidak diliburkan. Namun, hanya mengganti metode perkuliahan yang sebelumnya di dalam kelas, kini melalui media lainnya.

"Untuk mencegah juga, tapi jangan disalahpahami ini bukan meliburkan, tapi pengalihan. Nanti pembelajaran melalui komunikasi dari atau melalui penugasan terstruktur. Berlaku di semua fakultas dan semua prodi jurusan," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, Masdar juga mengimbau seluruh mahasiswa dan civitas akademika di UINSA untuk senantiasa waspada akan penyebaran virus corona. Masdar menambahkan pihaknya juga telah menyediakan hand sanitizer di depan gerbang kampus.

"Yang pertama harus tetap hati-hati dan waspada bahwa kita sedang menghadapi satu penyebaran virus. Yang kedua kita taati protokol pencegahan Covid-19," kata dia. []

Berita terkait
RS Gowa Rujuk Pasien ODP Covid-19 ke RS Wahidin
Pasien Warga Negara Asing yang dirawat di RSUD Gowa dirujuk ke RS Wahidin Makassar. Saan ini pasien tersebut masuk dalam ODP Covid-19.
Kemendikbud Ogah Liburkan Sekolah saat Masa Corona
Kemendikbud memutuskan tak meliburkan sekolah di tengah wabah virus corona atau Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia.
Optimisme Abang Ojol Semarang Hadapi Ancaman Corona
Optimisme abang ojol di Semarang menghadapi pandemi virus corona layak ditiru masyarakat Indonesia.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.