Rektor Positif Covid, USU Belum Perlu Lockdown

Rektor dan sejumlah petinggi USU positif Covid-19. Gugus Tugas Covid-19 Medan menyatakan kampus USU belum perlu lockdown lokal. Apa alasannya?
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan menyatakan kampus USU tak perlu lockdown sementara kendati rektor dan petinggi kampus lain positif Covid-19. (Foto: Istimewa).

Medan - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Runtung Sitepu berikut petinggi USU lain dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Meski begitu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan menyatakan kampus USU belum perlu menerapkan lockdown lokal. 

"Saya sudah berkordinasi dengan pihak USU, dan sampai malam ini tidak harus lockdown," tutur dia kepada Tagar melalui WhatsApp, Minggu malam, 12 Juli 2020. 

Saya sudah berkordinasi dengan pihak USU, dan sampai malam ini tidak harus lockdown.

Artinya, kata Mardohar, di USU masih ada petinggi yang bisa berfungsi dengan baik. Sehingga belum dilakukan langkah penutupan sementara atau isolasi kawasan kampus. 

"Kami kan tahu, wakil rektor kan tidak hanya satu, tetapi ada lima. Nah selama ini kan yang bekerja mereka-mereka juga, dan mereka juga sudah melakukan Webinar dan WHF. Jadi mereka sudah terbiasa bekerja yang sebagian masuk dan sebagian tidak," tutur dia. 

Meski belum perlu lockdwon namun harus tetap di tracing semua, terutama mereka yang kontak erat dengan pasien positif. "Kami pun terus melakukan kordinasi yang baik dan pihak USU juga menyikapinya dengan baik, termasuk dengan keluarganya," katanya.

Menurut Mardohar, Rektor USU Runtung Sitepu dan dua koleganya diperkirakan terpapar Covid-19 saat berada di luar wilayah Kampus USU. "Mungkin saat ada kegiatannya di luar. Tapi yang pasti bukan dapatnya di USU, karena mereka ini kan banyak kegiatannya di luar," tutur dia. 

Mardohar juga mengimbau kepada masyarakat Kota Medan untuk mematuhi Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan Nomor 27 tahun 2020 tentang pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru pada kondisi pandemi Covid-19 di Kota Medan.

"Perwal tentang adaptasi kebiasaan baru ini, membuat kita untuk terbiasa dalam menjalani pola hidup bersih," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Prof Runtung Sitepu, Wakil Rektor I Prof Rosmayati dan seorang anggota Majelis Wali Amanat (MWA) dikabarkan positif Covid-19. Kabar itu lantas dibenarkan pihak USU lewat Kepala Kantor Hubungan Masyarakat, Protokoler dan Promosi Elvi Sumanti.

Informasi petinggi USU beredar melalui pesan berantai WhatsApp pada Minggu 12 Juli 2020. Berikut pesannya: 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terkait tracing terhadap kontak dengan salah satu anggota MWA dan ibu WR1 yg confirmed positif Covid19 dengan ini atas izin bapak Rektor, kami sampaikan hasil swab Bapak Rektor USU Prof. Runtung, SH, MHum positif Covid-19 dengan kondisi baik dan tidak ada gejala.

Saat ini beliau melakukan isolasi mandiri.

Untuk memutus mata rantai penularan kami harapkan Bapak Ibu yg ada kontak erat dengan beliau dalam 14 hari terakhir agar melakukan swab di RS USU atau tempat pelayanan swab RT PCR lainnya di Sumatera Utara.

[]Demikian kami sampaikan, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. []

 Baca juga: 

Berita terkait
Rektor USU Dikabarkan Positif Covid-19
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Runtung Sitepu dikabarkan positif terpapar Covid-19.
Universitas Brawijaya Malang Tak Wajibkan Rapid Test
Universitas Brawijaya Malang hanya mewajibkan rapid test kepada panitia dan pengawas UTBK SBMPTN. UB Malang lebih mengedepankan Protokol Kesehatan.
Universitas Pelita Harapan, Sistem Belajar di Situasi Corona
Penjelasan lengkap tentang proses belajar-mengajar di Universitas Pelita Harapan dalam situasi pandemi virus corona Covid-19.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.