Realisasi Kinerja Perpajakan DJP Sumsel dan Kepulauan Babel 2017

Secara netto tercapai sebesar 12,5 triliun atau 82.12 persen dari target penerimaan pajak tahun 2017 APBN-P yang ditetapkan sebesar Rp 15,262 triliun.
Capaian DJP Sumatera Selatan. Kepala Kanwil DJP Sumsel Babel, Ismiriansyah Zein atau akrab disapa Rendi mengatakan, dari 13 KPP di ruang lingkupnya hanya tiga KPP yang berhasil mencapai bruto yakni KPP Pratama Palembaang Seberang Ulu (111,23 persen), KPP Pratama Prabumulih (108,09 persen), dan KPP Pratama Sekayu (102,47 persen). (Foto: Uni)

Palembang (Tagar 2/1/2018) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kepulauan Babel mencatat realisasi penerimaan pajak di tahun 2017 pertanggal 31 Desember 2017 secara bruto mencapai Rp 13,9 triliun atau 91,06 persen.

Sedangkan secara netto tercapai sebesar 12,5 triliun atau 82.12 persen dari target penerimaan pajak tahun 2017 APBN-P yang ditetapkan sebesar Rp 15,262 triliun.

Kepala Kanwil DJP Sumsel Babel, Ismiriansyah Zein atau akrab disapa Rendi mengatakan, dari 13 KPP di ruang lingkupnya hanya tiga KPP yang berhasil mencapai bruto yakni KPP Pratama Palembaang Seberang Ulu (111,23 persen), KPP Pratama Prabumulih (108,09 persen), dan KPP Pratama Sekayu (102,47 persen).

Sedangkan secara netto ada dua KPP yang tercapai yakni KPP Pratama Palembang Seberang Ulu sebesar 106,08 persen dan KPP Pratama Sekayu sebesar 101,18 persen.

“Hari ini kita melaporkan hasil kinerja pencapaian pajak selama tahun 2017 ini. Hasilnya dibandingkan dari tahun lalu, pencapaian tahun ini lebih baik,” ungkapnya, Selasa (2/1).

Ia menjelaskan, sektor penerimaan pajak didapat dari pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Yang mana kontribusi dari ketiga pajak ini cukup baik dari tahun lalu dengan rincian pajak penghasilan tercapai 6,47 triliun dengan kontribusi 51,7 persen dari total penerimaan dengan pertumbuhan -0,76 persen dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan untuk PPN dan PPnBM tercapai sebesar 4,43 triliun dengan kontribusi 35,4 persen dan tumbuh 5,8 persen dari tahun sebelumnya. Sementara untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercapai 1,4 triliun dengan kontribusi 11,5 persen dan pertumbuhan 13,5 persen dibandingkan tahun lalu.

“Kita juga menginginkan adanya peningkatan dari bea materai. Kita sudah bekerjasama dengan PT Pos juga. Kedepannya semua transaksi Rp. 250 ribu keatas harus pakai materai,” jelasnya.

Selain itu juga tingkat kepatuhan tercatat sebesar 119,96 persen dari rasio target kepatuhan sebesar 72,5 persen. Kemudian penambahan wajib pajak baru terdaftar tahun 2017 sebanyak 98.146 WP.

"Sektor yang memiliki kontribusi terbesar dari perdagangan sebesar 22,5 persen, adapun lima sektor penunjang penerimaan pajak lainnya pertambangan dan penggalian, administrasi pemerintahan, konstruksi, industri pengolahan dan jasa keuangan serta asuransi," katanya. (uni)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.