Pematangsiantar - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta pihak aplikasi pesan instan WhatsApp menjelaskan mengapa aplikasi itu mudah diretas.
Jansen di akun Twitter pribadinya @jansen_jsp mengaku tidak mengenal aktivis sekaligus peneliti kebijakan publik Ravio Patra. Namun, dia menyesalkan mudahnya WhatsApp dijebol meskipun memiliki verifikasi dua langkah.
"Saya tidak kenal Ravio. Tapi melihat kejadian yang dialaminya (jika benar WA nya diretas kemudian terkirim pesan² provokatif) saya bersama dia #bebaskanravio! Pihak @WhatsApp Indonesia juga harus menjelaskan ke publik mengapa verifikasi 2 langkah dan kunci sidik jari masih bisa jebol?" tulis Jansen, Kamis, 23 April 2020.
Sebagai pengguna WA, saya akan kejar terus pihak @WhatsApp Indonesia untuk menjelaskan ini.
Baca juga: Ravio Bebas, Polisi Dituntut Ungkap Identitas Peretas
Dia menyarankan, jika verifikasi dua langkah masih saja tidak mampu mencegah peretasan akun WhatsApp, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak lagi menggunakan aplikasi tersebut, karena tidak ada jaminan keamanan.
"Selain kasus Ravio, concern utama saya juga soal keamanan WA. Jika sudah mengaktifkan verifikasi 2 langkah ditambah sidik jari juga tidak aman, lebih baik pindah ke aplikasi lain saja. Atau sekalian tak usah pakai WA. Orang tidak aman. Itu maka @WhatsApp Indonesia wajib menjawabnya," ujarnya.
Pada Jumat, 24 April 2020, dia kembali mencuit agar terus mengejar pihak WhatsApp untuk menjelaskan persoalan ini kepada publik. Lantas, Jansen meminta aplikasi yang bekerjasama dengan Facebook itu untuk segera mengklarifikasi permasalahan.
"Sebagai pengguna WA, saya akan kejar terus pihak @WhatsApp Indonesia untuk menjelaskan ini. Terkait persoalan ini pihak WA tak boleh diam saja dong. Masa aplikasi kalian dibobol kalian diam saja. Apa sudah ada teknologi yang bisa nembus WA? Atau operator ikut main dll? Jelaskan dong!" kata dia.
Baca juga: Pengamat Kecewa Polisi Tangkap Ravio Patra
Meskipun Ravio sudah dibebaskan aparat kepolisian, pertanyaan Jansen masih sama, yaitu meminta WhatsApp membeberkan peretasan aplikasi tersebut.
"Saya sudah baca berita media, Ravio sudah dibebaskan. Selamat. Pertanyaan sekarang ini yang masih mengganjal dan sejak kemarin saya tanyakan: apa benar WA nya dibobol? Pihak @WhatsApp Indonesia jawab dong. Jangan diam saja! Dengan cara apa verifikasi 2 langkah & sidik jari masih bisa dibobol?" tulis Jansen Sitindaon. []