Bondowoso - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, berencana merelokasi pemukiman warga di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen. Sebab daerah tersebut merupakan daerah rawan bencana, khususnya banjir bandang.
Selain pemukiman warga, Sekolah Dasar Negeri Sempol, Bondowoso juga akan direlokasi. Sebab akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu, hampir menenggelamkan sekolah tersebut.
Ini sebenarnya memang program pemerintah untuk memindahkan masyarakat yang bermukim di dua desa itu. Karena tempatnya rawan bencana
“Kita akan lakukan secepatnya, dan untuk lokasi sekolah ini rencana akan kami pindah, karena setiap banjir selalu terdampak, dan ini sangat menghawatirkan sekali terutama anak-anak sekolah," Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, Selasa 17 Maret 2020
Irwan mengatakan pihaknya, akan koordinasi dengan PTPN XIII Bondowoso, terkait teknisnya dan tempat yang aman untuk tempat relokasi.
"Ini sebenarnya memang program pemerintah untuk memindahkan masyarakat yang bermukim di dua desa itu. Karena tempatnya rawan bencana,"tambah Irwan
Relokasi tersebut nantinya dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini pemerintah Bondowoso sedang memetakan daerah yang benar-benar aman untuk digunakan untuk tempat relokasi.
"Nanti jika tempat relokasi sudah siap akan kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat, sebelum nantinya dilakukan relokasi secara bertahap," kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Sri Indah Winarti pihaknya sangat berharap sekolah tersebut segara direlokasi. Sehingga aktifitas kegiatan belajar mengajar bisa normal kembali.
“Harapanya ini semua cepar teratasi, karana dalam bulan-bulan ini ada ujian, apalagi dalam Minggu depan kelas VI mau Try out,“kata Sri Indah Winarti
Indah mengaku, akibat banjir bandang tersebut semua perlatan sekolah baik computer, Laptop, hingga perlatan penting lainya, sudah tidak bisa di pakai kembali akibat terendam lumpur.
"Ini peralatan sekolah seperti komputer dan peralatan lainya sudah tidak bisa di gunakan lagi," ujar Indah
Meski demikian pihaknya bersama para guru lainya, akan mengusahakan bagimana anak -anak didiknya itu, dapat bersekolah lagi seperti biasa.
“Untuk semua murid, mulai dari kelas satu sampai enam ada sekitar 246. Rencana belajar mengajar untuk sementara waktu akan kami pindahkan di gedung depan. Mudah-mudahan gedung depan bisa di tempati,“ ujarnya. []