Ratusan Rohingya Terdeteksi di Andaman, Aceh Siaga

Pemerintah Indonesia mendeteksi adanya ratusan etnis Rohingya dari Myanmar yang kini berada di perairan Andaman.
Seorang pengungsi pria Rohingya menarik seorang anak kecil saat mereka berjalan ke pantai setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal melalui Teluk Bengal di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Minggu (10/9). (Foto: Ant/Reuters/Danish Siddiqui)

Banda Aceh - Pemerintah Indonesia mendeteksi adanya ratusan etnis Rohingya dari Myanmar yang kini berada di perairan Andaman. Mereka dilaporkan akan menuju Malaysia menggunakan dua kapal.

Karena itu, seluruh personel Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh saat ini bersiaga jika sewaktu-waktu imigran tersebut merapat ke Indonesia melalui Aceh.

Direktur Polairud Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Jemmy Rosdiantoro membenarkan adanya indikasi ratusan etnis Rohingya yang terpantau di perairan Andaman. Hal ini berdasarkan informasi dari Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kemenko Polhukam RI.

Ada sekitar 500 orang Rohingya dari Myanmar, bergerak menuju Malaysia menggunakan 2 kapal motor.

“Menyikapi informasi tersebut memang benar ada sekitar 500 orang Rohingya dari Myanmar, bergerak menuju Malaysia menggunakan 2 kapal motor,” kata Jemmy saat dikonfirmasi, Rabu, 14 Mei 2020 malam.

Ia menjelaskan, ratusan Rohingya tersebut tidak tertutup kemungkinan akan singgah ke Indonesia, jika negara Malaysia menolak kedatangan mereka. Karena itu, Polda Aceh akan mengantisipasinya.

“Negara kami tidak meratifikasi masalah pengungsi, sehingga apabila pengungsi tersebut sampai ke Indonesia akan membuat masalah baru, apalagi dalam situasi wabah Covid-19 ini,” ujarnya.

Menurut Jemmy, pihaknya saat ini sudah mengitruksikan kepada seluruh jajaran Polairud Polda Aceh dan satuan polairud polres jajaran Polda Aceh supaya meningkatkan patroli laut untuk mengantisipasi kedatangan Rohingya.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu memantau tentang pengunsi dari Myanmar,” kata Jemmy.

Ia menambahkan, apabila petugas menemukan adanya Rohingya yang bakal merapat ke Aceh, maka diminta segera melapor kepada pimpinan dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

“Upayakan tidak diarahkan ke darat, bila perlu bantuan segera kita penuhi dan kemudian di persilahkan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuannya,” ujar Jemmy.

Diberitakan sebelumnya, Polda Aceh saat ini sedang gencar-gencar melaksanakan patroli udara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Direktur Polairud Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Jemmy Rosdiantoro mengatakan, patroli udara dilakukan untuk mengawasi area perairan Tanah Rencong dari pelayaran ilegal.

"Pemantauan situasi pantai barat sekarang sesuai dengan perintah Bapak Kapolda Aceh untuk memperketat pengawasan pantai timur bukan berarti pantai barat tidak terawasi, pantai barat tetap kita lakukan pemantauan," kata Jemmy dalam keterangannya pada Tagar, Jumat, 1 Mei 2020 malam.

Ia menjelaskan, meski sedang dilanda wabah corona, pelayaran kapal penumpang dari Simeulue, Aceh ke Sibolga, Sumatera Utara atau sebaliknya tetap jalan. Hal ini karena belum adanya pembatasan sesuai peraturan Menteri Perhubungan RI.

"Memang dalam pemantauan saat ini Meulaboh (Aceh Barat) termasuk zona hijau sehingga kapal penyeberangan menuju dan dari Simeulue dan Sibolga tetap beroperasi serta belum ada pembatasan (sesuai permenhub), tetapi kita tetap menegakkan imbauan pemerintah untuk tidak mudik," katanya. []

Berita terkait
5 Warga Terluka Akibat Banjir Bandang di Aceh Tengah
Banjir bandang yang menerjang beberapa desa di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh menyebabkan 5 warga mengalami luka-luka.
13 Pasien Corona di Aceh Sembuh, Sisa 3 Lagi
Satu lagi penderita coronavirus disease 2019 (Covid-19) asal Aceh Tamiang, berinisial MF (16 tahun), telah bebas virus corona.
Dua Lokasi Pengungsian Banjir Bandang Aceh Tengah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah menyiapkan dua lokasi pengungsian pasca banjir menerjang beberapa desa di Kecamatan Kebayakan.