Aceh Barat – Akibat cuaca buruk dan kurangnya pasokan minyak untuk kapal nelayan selama sepekan terakhir mengakibatkan ratusan nelayan di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, tidak bisa melaut.
Kairil Anwar salah seorang nelayan mengatakan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang berada di Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan sendiri saat ini hanya memiliki kuota sebanyak lima ton perharinya.
“Kapal kita yang ukurannya kecil saja untuk sekali melaut itu membutuhkan minyak sekitar 500 liter atau setengah ton, sedangkan jumlah kapal nelayan ada ratusan,” kata Kairil, Minggu, 11 Oktober 2020.
Apa lagi sekarang tidak bisa pergi melaut karena cuaca buruk dan minyak yang susah.
Menurut Kairil, tidak melautnya para nelayan mengakibatkan dalam beberapa hari ini harga ikan naik di sekitaran pasar Kota Meulaboh, Aceh Barat.
“Kalau pendapatan kami ini sebagai nelayan sangat jauh menurun dari biasanya, apa lagi sekarang tidak bisa pergi melaut karena cuaca buruk dan minyak yang susah,” katanya.
Kata dia, kalau untuk mereka sebagai nelayan kecil maka stok minyak BBM bagi kapal mereka dibatasi dan bahkan terkesan dipersulit untuk mendapatkan minyak.
“Kalau minyak untuk nelayan kecil ini terukur, kalau dapat hari ini satu jeriken besok pagi tidak dapat lagi,” katanya.
Selain itu kata dia, selama masa pandemi ini para nelayan di Desa Padang Seurahet belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah baik bantuan sembako maupun bantuan jenis lainnya.
“Kalau untuk daerah ini bantuan selama pendemi belum lagi, saya bilang seperti itu karena saya sendiri belum merasakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah selama terjasi pandemi ini,” katanya. []