Rasanya Seperti Piknik Saja Saat Melintasi Jalan Tol Ini

Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung, lima hari sebelum perayaan Natal 2018 sudah bisa dilintasi.
Kendaraan melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (22/12/2018). Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah Lampung, khususnya ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 143 kilometer sudah bisa dilalui dan dibuka mulai 22 Desember 2018 tanpa tarif alias gratis selama musim libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Tarif berbayar rencananya dikenakan mulai 2 Januari 2019. (Foto: Antara/Ardiansyah)

Bandarlampung, (Tagar 23/12/2018) - "Rasanya seperti piknik saja saat melintasi jalan tol ini. Mungkin karena masih lengang, dan banyak pohon di sepanjang sisi tol seperti pohon karet, kelapa dan sawit. Para petani juga menggarap sawahnya yang lokasinya dekat dengan jalan tol, dan ternaknya merumput di sekitarnya. Kondisi yang bisa mengurangi kepenatan."

Kesan tersebut meluncur dari bibir Samino seorang pengendara yang melintasi Tol Trans-Sumatera, Jumat (21/12). Ia melihat sekeliling dengan rasa takjub, kiri kanan jalan tol penuh pepohonan, persawahan dan perkebunan.

Samino berharap pembangunan jalan tol itu juga akan mendorong perbaikan perekonomian masyarakat di Lampung.

Baca juga: Dua Hadiah Tahun Baru dari Jokowi

Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung, mulai Jumat ini atau lima hari sebelum perayaan Natal 2018 sudah bisa dilintasi. Meski masih gratis, namun tetap harus menggunakan kartu tol elektronik (e-Toll) untuk bisa masuk ke jalan tol tersebut.

Ketika hendak mencoba melintasi jalan tol ruas Kota Baru-Lematang yang panjangnya sekitar 5,64 km, petugas di Gerbang Tol Kota Baru justru mengatakan bahwa jalan bebas hambatan itu sudah bisa dilintasi sampai ke Pelabuhan Bakauheni.

"Tol ini sudah bisa dilintasi hingga Pelabuhan Bakauheni mulai hari ini," kata Putri, petugas di Gerbang Tol Kota Baru dilansir kantor berita Antara.

Ia menyebutkan Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar seharusnya dibuka untuk pengendara umum mulai Sabtu, namun dimajukan jadi Jumat karena sudah ramai diberitakan di media sosial bahwa sudah bisa dilintasi mulai Jumat.

Tol Bakauheni-Terbanggi BesarKendaraan melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (22/12/2018). Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah Lampung, khususnya ruas Bakauheni-Terbanggibesar sepanjang 143 kilometer sudah bisa dilalui dan dibuka mulai 22 Desember 2018 tanpa tarif alias gratis selama musim libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Tarif berbayar rencananya dikenakan mulai 2 Januari 2019. (Foto: Antara/Ardiansyah)

Sepanjang perjalanan dari Gerbang Tol Kota Baru (pintu terdekat ke Kota Bandarlampung) menuju Pelabuhan Bakauheni, kondisi jalan umumnya mulus meski masih terdapat di beberapa titik perbaikan kecil, namun tak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Rambu-rambu lalu lintas juga sudah terpasang, termasuk garis tengah jalan, papan petunjuk dan lampu penerangan jalan umum.

Meski tampak masih terdapat di beberapa titik pekerjaaan penyelesaian jembatan penyeberangan, perbaikan drainase, atau perbaikan badan jalan, secara umum, Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah layak dioperasikan.

Kondisi jalannya jauh lebih baik dibandingkan Jalan Lintas Sumatera yang selama ini menjadi akses utama bagi kendaraan dari arah Bakauheni ke Bandarlampung atau sebaliknya.

Bagi pengendara yang menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Merak, setelah sampai di Pelabuhan Bakauheni, mereka bisa langsung masuk jalan tol menuju arah Bandarlampung.

Sepanjang jalan juga tersaji pemandangan yang bisa menggambarkan tentang kondisi dan keindahan alam Lampung.

Presiden Jokowi - Tol BakauheniPresiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur Lampung Ridho Ficardo (ketiga kiri) dan Anggota DPR Aziz Syamsuddin (kanan) meninjau perkembangan pembangunan Tol Bakauheni-Palembang di Lampung, Jumat (23/11/2018). Ruas tol Bakauheni-Palembang sepanjang 148 kilometer yang rencananya rampung pada pertengahan 2019 diharapkan mendorong daya saing, pertumbuhan titik-titik ekonomi yang terintegrasikan dengan kawasan industri. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Sejumlah pengendara yang melintasi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar menyatakan rasa bangganya, juga tak luput ucapan terima kasihnya kepada pemerintah, karena Lampung kini memiliki jalan tol.

Sementara hasil pantauan di hari pertama dibukanya Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, para pengendara harus ekstra hati-hati karena masih ada perbaikan tol, kendaraan mengambil arah berlawanan pada jalur sama, atau sepeda motor yang masuk jalan tol.

Sepeda motor bisa masuk tanpa melalu pintu tol karena belum dibangun pagar besi pembatas di seluruh jalan tol. Kondisi inilah yang paling perlu diwaspadai oleh pengendara di Tol Trans-Sumatera.

Selain itu, area beristirahat belum ada, meski ada yang sedang dibangun seperti di KM 33.
Penyelesaian Cepat Pembangunan Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar termasuk cepat penyelesaiannya, di mana peletakan batu pertamanya dilakukan di perkebunan karet PTPN 7 yang masuk area pembangunan tol.

Peletakan batu pertama pembangunan Tol Trans-Sumatera itu dilakukan Presiden Joko Widodo di Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan pada 30 April 2015. Ketika itu, Presiden menargetkan pembangunannya harus tuntas sesuai target.

Namun kurang dari empat tahun, jalan tol dari Bakauheni ke Terbanggi Besar sudah tersambung dan siap digunakan.

Presiden Jokowi - Tol BakauheniPresiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur Lampung Ridho Ficardo (ketiga kiri), Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki (ketiga kanan) dan Anggota DPR Aziz Syamsuddin (kedua kanan) meninjau perkembangan pembangunan Tol Bakauheni-Palembang di Lampung, Jumat (23/11/2018). Ruas tol Bakauheni-Palembang sepanjang 148 kilometer yang rencananya rampung pada pertengahan 2019 diharapkan mendorong daya saing, pertumbuhan titik-titik ekonomi yang terintegrasikan dengan kawasan industri. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Panjang Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,94 km yang sudah siap ini akan tersambung dengan jalan tol antara Terbanggi Besar-Mesuji sepanjang sekitar 109 km yang hampir rampung.

Bahkan Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar-Mesuji- Palembang ditargetkan sudah siap digunakan pada April 2019, atau dua bulan lebih cepat dari target Juni.

Sehubungan tol masih gratis dan diperkirakan awal Januari 2019 baru berbayar, tak sedikit pengendara yang akan berulang-ulang melintasi tol hanya sekedar merasakan sensasi berkendara di jalan tol yang serba asri dan hijau itu.

Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Bakauheni-Terbanggi Besar diperkirakan akan menggeser peran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) sebagai jalur utama pengangkutan penumpang dan barang dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya.

Selama ini Jalinsum menjadi jalur utama pendistribusian barang dan pengangkutan penumpang. Hampir seluruh kendaraan dan truk dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya selalu melintasi Jalinsum karena dinilai lebih aman dengan waktu tempuh lebih singkat.

Sekarang ini, waktu yang dibutuhkan dari Bandarlampung ke Pelabuhan Bakauheni melalui Jalinsum sekitar 2,5-3,0 jam meski jaraknya sekitar 90 km. Kondisi jalan lintas itu juga berlubang di sejumlah titik, dan arus kendaraan cukup padat.

Kini melalui tol, waktu yang dibutuhkan dari Bandarlampung ke Bakauheni hanya sekitar 1,0- 1,5 jam, jauh lebih ringkas.

Menurut Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, penggunaan JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar selain akan memudahkan akses masyarakat, juga akan membuat perekonomian Lampung tumbuh pesat, karena JTTS menjadi tulang punggung sistem logistik nasional.

Apalagi JTTS terkoneksi dengan Bandara Radin Inten II Lampung dan Dermaga Eksekutif Bakauheni-Merak. Ini akan membuat jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung juga diprediksi meningkat pesat.

Gubernur juga menyebutkan dengan terbukanya konektivitas melalui JTTS akan membuka peluang investasi di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik di sektor industri maupun pariwisata. []

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina