Rembang - Perusahaan Hutan Indonesia (Perhutani) mengungkap pencurian kayu sonokeling di kawasan Hutan Songkel Mereng, Kabupaten Rembang. Pengungkapan berawal dari keberadaan sebuah mobil kijang diduga akan mengangkut kayu sonokeling curian, berhasil diamankan.
Menggunakan ranjau paku dan batu, mobil itu dijebak di kawasan hutan sekitar Songkel Mereng, 500-an meter sebelah selatan Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, baru-baru ini.
Sekira pukul 18.30 WIB, muncul mobil kijang LGX bernomor polisi H 9256 GH masuk melintas mendekati posisi kayu dan akhirnya terkena jebakan ranjau paku
Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), Hari Juli Prihadianto menjelaskan semula pihaknya ketika berpatroli, mengetahui ada dua pohon sonokeling sudah ditebang. Setelah itu petugas Perhutani bersama anggota Kepolisian Sektor Bulu mengatur strategi, untuk memasang ranjau paku di akses jalan menuju lokasi kayu sonokeling.
"Sekira pukul 18.30 WIB, muncul mobil kijang LGX bernomor polisi H 9256 GH masuk melintas mendekati posisi kayu dan akhirnya terkena jebakan ranjau paku," kata Hari, Minggu, 1 November 2020.
Saat akan disergap, lanjut dia, sopir mobil berhasil melarikan diri di tengah kegelapan malam. Petugas gabungan hanya mendapati barang bukti berupa mobil kijang dan kayu sonokeling sudah dipotong-potong menjadi tujuh batang.
“Barang bukti yang diamankan, kita serahkan kepada pihak Polres Rembang, “ tuturnya.
Sementara itu, Humas Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mantingan, Ismartoyo mengatakan bahwa anggota di lapangan memang harus melakukan langkah-langkah terukur dalam mengamankan aksi pencurian kayu. Termasuk salah satunya dengan memasang ranjau paku dirasanya lebih efektif.
“Perlu inovasi dalam giat pengamanan, mulai mengintai, inventarisir jalan masuk untuk jalur pelaku pencurian. Jadi kalau ada mobil masuk yang mencurigakan akan beraksi, dapat lebih mudah diamankan, “ kata dia.
Terkait tersangka pelaku pencuri kayu sonokeling dan pemilik mobil, menurut Ismartoyo masih dalam tahap penyelidikan aparat Polres Rembang. Ia membenarkan saat ini komoditas kayu sonokeling memiliki harga cukup menjanjikan.
“Bahan mebelair dari sonokeling sudah merambah pasar ekspor. Harganya juga lumayan, “ ucapnya.[]