Jakarta - Aplikasi kencan secara daring Tinder menjadi perbincangan publik beberapa hari terakhir. Ini dikarenakan adanya kasus pembunuhan dan mutilasi yang dialami pria berinisial RHW di Lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Rabu, 16 September 2020.
Diketahui, pemutilasi merupakan sepasang kekasih yakni lelaki berinisial DAF dan wanita berinisial LAS, dikenal korban melalui aplikasi Tinder. Alhasil, dengan adanya kasus tersebut, aplikasi Tinder menjadi trending topic di Twitter sejak Jumat pagi, 18 September 2020 dengan cuitan sebanyak 1,574 kali terhitung per pukul 11.01.
Tinder merupakan aplikasi baru bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, aplikasi ini didirikan sejak tahun 2012 oleh Sean Rad dan Justin Mateen serta dikembangkan oleh InterActiveCorp (IAC) yang merupakan startup yang dijalankan perusahaan induk Tinder yakni Match Group.
Aplikasi Tinder, memfasilitasi penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna lain yang tidak dikenal. Namun dengan catatan, keduanya harus sama-sama menyutujui atau menyukainya baru bisa berkomunikasi nantinya.
Nantinya, para pengguna bisa menggeser layar ponsel ke kanan jika merasa cocok,tertarik, atau menyukai profil pengguna lain berdasarkan foto, biografi singkat, dan minat. Sedangkan, jika tidak menyukai atau ingin melewati, pengguna hanya perlu menggeserkan layar ponsel ke kiri. Ketika, kedua pengguna sama-sama menyukai, tertarik, dan cocok, mereka bisa bertukar pesan dalam fitur percakapan yang ada dalam Tinder.
Dikutip dari The Sun, adapun syarat yang harus dipenuhi calon pengguna aplikasi Tinder, seperti harus berusia di atas 18 tahun dan mempunyai akun Facebook.
Ketika mendaftar, calon pengguna akan diminta menuliskan informasi pribadi singkat, seperti nama dan usia. Setelah itu, penggunanya bisa mengunggah beberapa foto dan memilih salah satunya untuk dijadikan foto profil utama yang bisa dilihat pengguna lain.
Awalnya, untuk menggunakan Tinder, penggunanya perlu mengakses akun Facebook terlebih dahulu. Namun, sejak Agustus 2019, Tinder mulai memperbolehkan penggunanya mendaftarkan dirinya hanya dengan nomor telepon.
Selain itu, aplikasi Tinder juga terintergrasi dengan Instagram dan Spotify. Ini bertujuan agar bisa menampilkan foto-foto di Instagram pengguna dan lagu yang disukai di Spotify pada tampilan penggunanya.
Dikutip The New York Times, setidaknya terdapat satu miliar gesekan per hari dan menghasilkan sekitar 12 juta kecocokan per hari dari para pengguna Tinder. Sejauh ini, tercatat rata-rata pengguna Tinder menghabiskan waktunya kurang lebih selama 90 menit sehari untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Tinder juga menyediakan fitur langganan premium yang diberi nama Tinder Gold. Keuntungan pengguna yang didapatkan jika berlangganan, yaitu bisa melihat siapa saja pengguna lain yang telah menyukai akun.
Selain itu, Tinder juga memberikan fitur Tombol Panik untuk memberikan keselamatan dan keamanan para penggunanya. Fitur ini mencakup bantuan darurat, pelacakan lokasi, dan verifikasi foto.
Sebelumnya, pelaku mutilasi diketahui sepasang kekasih yakni perempuan berinisial LAS dan pria berinisial DAF. Pelaku dan korban sudah saling mengenal melalui aplikasi Tinder kurang lebih selama satu tahun terakhir.[]