Helmi Yahya, dari Raja Kuis sampai Dirut TVRI

Dewan Pengawas LPP TVRI menonaktifkan Dirut TVRI Helmy Yahya sejak 5 Desember 2019, raja kuis itu menegatakan penonaktifannya cacat hukum
Dirut TVRI Helmy Yahya (Foto: tvri.go.id)

Jakarta - Helmy Yahya, Raja Kuis Indonesia, dinonaktifkan sebagai Direktur Utama (Dirut) Televisi Republik Indonesia (TVRI) oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI pada Kamis, 5 Desember 2019. Belum ada kejelasan lebih lanjut dari Dewan Pengawas maupun Helmy terkait alasan pencopotannya sebagai Dirut TVRI.

Helmy menilai keputusan penonaktifan dirinya sebagai Dirut adalah bentuk cacat hukum. Melalui akun Instagram-nya, @Helmyyahya, Helmy mem-posting sebuah gambar bertuliskan “We Stand With Helmy Yahya” yang mendapat ribuan like, dan ramai dengan komentar serta dukungan dari netizen yang dibarengi dengan hashtag #savetvri di setiap komentar.


Helmy2Postingan terakhir Helmy Yahya pada akun instagramnya. (Foto: Instagram/@Helmyyahya)

Saya sebagai Direktur Utama LPP TVRI periode 2017-2022 menyatakan Surat Dewan Pengawas Nomor 3 Tahun 2019 yang membebastugaskan saya sementara adalah cacat hukum dan tidak mendasar,” ujar Helmy, Kamis, 5 Desember 2019.

Sebelum jadi Dirut TVRI, pria kelahiran Indralaya, Sumatera Selatan, 56 tahun lalu ini sudah melanglang buana di dunia pertelevisian Indonesia. Dia dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia karena sering menjadi pembawa acara, tim kreatif, hingga floor director di berbagai acara kuis.

Beberapa acara kuis yang pernah dia pandu di antaranya, Sang Juara (TPI, 1995-1996), Siapa Berani (Indosiar, 2000-2005), Versus (Kompas TV, 2011-2015), dll. Terakhir, dia jadi pembawa acara dari sebuah program gameshow di Trans 7, Hexagon War (2016-2017), sebuah kuis yang menguji wawasan ilmu pengetahuan dari para pesertanya.

Selain acara kuis, Helmy juga pernah menjadi produser, kreatif, dan pembawa acara di berbagai acara reality show. Helmy pernah jadi produser eksekutif untuk berbagai reality show yang tayang di RCTI seperti, Uang Kaget (2004-2009) dan Nikah Gratis (2005-2010). Sebagai produser eksekutif dari acara Penghuni Terakhir (2004-2005 dan 2010-2011) yang tayang di ANTV, dan Termehek-Mehek (2008-2012) yang dipandu oleh Mandala Shoji.

Selain berkiprah di dunia pertelevisian, adik dari Tantowi Yahya ini juga pernah mencoba peruntungannya di bidang politik. Ia pernah ikut dalam pilkada Provinsi Sumatera Selatan tahun 2008 sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai Bupati dalam pilkada Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010. Tak seperti kakaknya, nasibnya di dunia politik tak sebagus di dunia pertelevisian dan kuis Indonesia. Helmy kalah di dua pilkada tersebut.

Penulis bukuBusiness Start Up Primbon: Jangan Buka Bisnis Sebelum Baca Buku Ini” sempat kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), namun ia berhenti di bulan kedua masa kuliahnya. Helmy menyelesaikan pendidikan Diploma 3 di Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) pada tahun 1984, kemudian melanjutkan kuliahnya hingga Diploma 4. Dan lulus pada tahun 1990. Helmy terpilih menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Kedinasan STAN (Ikanas STAN) untuk periode 2019-2022 dalam acara Reuni Akbar dan Kongres VII bulan November lalu.

Suami dari Febriani Sofyan ini mendirikan sebuah lembaga kursus bernama Helmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Menurut Helmy jadi seorang presenter tidak perlu cantik, tinggi, dan keren ia mencontohkan beberapa nama presenter sukses di luar kriteria yang ia sebutkan seperti, Adul, Tukul, dan lainnya.

Tahun 2018, Helmy sempat bermain dalam film drama remaja romantis yang disutradarai oleh Rizal Mantovani, Eiffel ... I'm in Love 2. Dalam film ini, Helmy berperan sebagai Papa Tita, ayah dari karakter Tita yang diperankan oleh Shandy Aulia. Ia beradu peran bersama aktor dan akrtis ternama lainnya seperti, Samuel Rizal, Tommy Kurniawan, Shapira Indah, dan beberapa aktor dan aktris lainnya. []

Berita terkait
Helmy Yahya Dinonaktifkan Sebagai Dirut TVRI
Helmy Yahya dikabarkan dinonaktifkan sebagai Dirut TVRI melalui SK Dewan Pengawas LPP TVRI Nomor 3 Tahun 2019 tertanggal 4 Desember 2019,
24 Agustus, Kelahiran TVRI dan 2 Stasiun TV Nasional
Tercatat ada 3 stasiun TV yang lahir pada 24 Agustus, yaitu TVRI, RCTI, dan SCTV. Bagaimana sejarah ketiga stasiun tv tersebut?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.