Rafa, Balita 2 Tahun yang Gagal Ginjal Itu Dalam Keadaan Koma

Gagal ginjal diidap Rafa sejak usia 9 bulan, dan kini ia dalam keadaan koma.
Rafardan Hasan Athalla, balita asal Lampung berusia 2,5 tahun, kini harus menjalani perawatan di RSCM karena penyakit gagal ginjal. (Foto: Dok Keluarga/Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 21/2/2019) - Rafardan Hasan Athalla, balita asal Lampung berusia 2,5 tahun, kini harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkosumo (RSCM) Jakarta, akibat penyakit gagal ginjal yang diidap sejak usia 9 bulan.

Beberapa hari ini kondisi Rafardhan (Rafa) terbilang mencemaskan. Lienda Wati, ibu Rafa, menceritakan saat badan putranya membengkak karena tak mengeluarkan urin. Maka itu, ia membawa kembali Rafa ke Jakarta.

Rutinitas ini telah ia jalani setahun lebih, bersama putra dan suaminya, Lienda harus bolak-balik Lampung-Jakarta. Tepatnya sejak ia mengetahui betul dari dokter di Lampung, bahwa putranya menderita gagal ginjal stadium IV.

Dengan minimnya dan keterbatasan alat medis di Lampung, Rafa, harus dirujuk ke RSCM guna mendapatkan penanganan yang lebih optimal dalam segi medis di Jakarta.

Lienda menceritakan beberapa hari belakangan ini kondisi kesehatan putranya menurun drastis. Rafa sempat mengalami koma dan kejang-kejang. Akibatnya, ia tak dapat menjalani operasi transplantasi ginjal yang semestinya sudah dapat dilakukan bila kondisinya memungkinkan.

"Menurut pihak RSCM, anak saya Rafa sudah masuk gagal ginjal level 5, yang harus dilakukan transplantasi ginjal. Namun, saat ini kondisinya amat belum memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi menurut pihak kedokteran. Karena baru saja mengalami kejang-kejang," urai Linda seraya tersenyum pilu.

Untuk menghibur hati ia selalu memunajatkan doa serta mengingat polah tingkah lucu buah hatinya, semisal saat melaksanakan salat. Ia mengisahkan, Rafa sempat diajak bersalaman oleh jamaah salat di masjid RSCM yang tepat berada disebelahnya. Namun, Rafa dengan polosnya terus melanjutkan salat hingga 5 rakaat.

Lebih lanjut, Lienda menuturkan jika putranya yang pada 5 Juli nanti akan berusia 3 tahun, telah memahami konsep kepemilikan barang yang bukan miliknya dan bukan miliknya. Selain itu Rafa juga tidak cengeng dan tidak mendramatisir dengan rasa sakit yang ia alami ini.

"Rafa itu paham pada konsep mana miliknya dan bukan, dia tidak mengambil barang atau makan yang ia pahami bukan miliknya meski saya sodorkan. Rafa sangat menyukai masjid, setiap ada masjid yang ia lihat pasti reaksinya memanggil bunda/ayah Allahuakbar (gaya  adzan) dan dia tidak cengeng, anak yang menyenangkan," ucapnya mengisahkan.

Ia tak pudar semangat meski putranya kini dalam kondisi kesehatan merosot. Lienda selalu tersenyum dan berucap yang baik-baik, karena ia percaya Rafa akan bangkit dari sakitnya, dapat berlarian lincah lagi, dan melucu menyenangkan kakek neneknya yang menunggu di Lampung.

"Saya yakin sekali, kondisi kesehatan Rafa bisa membaik dan dapat berkumpul lagi bersama keluarga. Maka itu saya di sini, mengikuti prosedur penanganan dari rumah sakit agar putra saya cepat sembuh. Saya yakin akan hal itu," Lienda mengharapkan sambil tersenyum lepas.

Kisah sebelumnya:  Perjuangan Rafa, Anak Usia Dua Tahun dengan Gagal Ginjal Stadium Empat

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.