4 Hal Penting Cegah Gagal Ginjal pada Anak

Penyakit gagal ginjal tak mengenal usia. Dari anak kecil baru lahir sampai orang tua rentan terkena penyakit ini.
Diskusi bertajuk “Kenali Gejala Penyakit Ginjal” yang digelar oleh KPCDI bersama Fresenius Medical Care, di aula SMKN 57 Jakarta, Selasa, 12 November 2019.(Foto: KPCDI)

TAGAR.id, Jakarta - Penyakit gagal ginjal tak mengenal usia. Dari anak kecil baru lahir sampai orang tua rentan terkena penyakit ini. Lantas bagaimana mencegah agar tidak terkena gagal ginjal?

Usia remaja harus membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik minimum setiap satu minggu ada 2 kali ada aktivitas fisik atau olahraga secara reguler.

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) memanfaatkan momen Hari Kesehatan Nasional dengan berbagi informasi dan pengalaman melalui edukasi kepada ratusan pelajar SMK Negeri 57 Jakarta.

Ketua Umum KPCDI, Tony Samosir, mengatakan, anak-anak atau remaja yang masih berusia muda, artinya mereka yang belum mengalami penyakit ginjal perlu menerapkan pola atau kebiasaan hidup yang baik supaya mencegah penyakit ginjal di masa depan.

“Usia remaja sedari awal harus mengenali gejala penyakit ginjal agar kita bisa mencegahnya sejak dini,” kata Tony dalam diskusi bertajuk “Kenali Gejala Penyakit Ginjal” yang digelar oleh KPCDI bersama Fresenius Medical Care, di aula SMKN 57 Jakarta, Selasa, 12 November 2019.

Diskusi menghadirkan dokter ahli subspesialis nefrologi anak, dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A(K). Dalam paparannya, dokter yang bekerja di RSCM itu memberikan empat hal penting yang perlu diterapkan bagi remaja demi mencegah penyakit ginjal. 

KPCDIDiskusi bertajuk “Kenali Gejala Penyakit Ginjal” yang digelar oleh KPCDI bersama Fresenius Medical Care, di aula SMKN 57 Jakarta, Selasa, 12 November 2019.

Pertama, konsumsi makanan bergizi. Menurutnya, anak-anak muda perlu banyak makan-makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein dalam jumlah yang seimbang, dengan jumlah vitamin dan mineral yang cukup.

“Mohon menghindari makan-makanan yang tinggi garam, junk food atau fast food, seperti misalnya merek-merek yang populer atau restoran-restoran yang cepat saji. Jadi sebaiknya makan-makanan yang dimasak di rumah yang kira-kira kadar minyak itu lebih sedikit,” katanya.

Kiat kedua, minum dalam jumlah yang cukup yaitu 8 gelas per hari minimum untuk orang dewasa normal, artinya berat badan kurang lebih 50 kg.

dr. Gita menambahkan, 8 gelas per hari itu sebaiknya mayoritas air putih tapi di luar itu boleh juga air yang lain, misalnya teh, susu, sari buah, atau kuah dari makanan.

“Tapi ingat, minimun 8 gelas sehari itu dengan dominannya adalah air putih. Kalau bisa air putih semua 8 gelas sehari itu jauh lebih baik,” ujarnya.

Ketiga, olah raga teratur. Usia remaja harus membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik minimum setiap satu minggu ada 2 kali ada aktivitas fisik atau olahraga secara reguler. Menurutnya, olahraga satu minggu sekali tampaknya kurang.

“Jadi ini akan baik sekali untuk mencegah hipertensi dan meningkatkan fungsi jantung,” ujarnya.

Kiat ke empat, menghindari konsumsi obat-obatan atau suplementasi yang tidak diperlukan tanpa rekomendasi dari dokter. Pasalnya, ini akan bersifat berat atau racun untuk fungsi ginjal.

“Karena metabolisme obat adalah di ginjal dan juga di hati,” katanya.

Gita memberikan kasus pravalensi penyakit ginjal pada usia anak-anak di RSCM. Berdasarkan kajiannya, di RSCM untuk kejadian penyakit ginjal anak sangat meningkat. Meningkatnya bagaimana? 

Kata Gita, secara kasar, mungkin sekitar 10 tahun lalu, di poliklinik ginjal anak RSCM umumnya jumlah pasien anak per hari itu antara 20- 30 orang.

Sementara, sejak tahun 2018, jumlah pasien anak per harinya bisa mencapai 50- 70 orang.

“Ini jumlahnya meningkat, bahkan lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan jumlah 10 tahun lalu,” katanya.

Sekali lagi, Gita mewanti-wanti agar kaum remaja menerapkan empat kiat, yakni makan-makanan bergizi, minum air putih dalam jumlah yang cukup, aktivitas fisik yang teratur dan hindari konsumsi obat-obatan atau suplementasi atau jamu-jamu tanpa rekomendasi dari dokter. []


Berita terkait
Suami Jual Ginjal di Facebook untuk Biaya Partus Istri
Lewat akun media sosial Facebook, seorang pria warga Kota Serang, Banten, bernama Herianto menjual ginjalnya.
Kisah Perempuan Gagal Ginjal, Hamil dan Melahirkan
Menurut data medis tidak sedikit perempuan mengalami gagal ginjal karena faktor kehamilan. Ketika hamil mengalami tekanan darah tinggi.
Bocah Penderita Tumor Ginjal di Siantar, Butuh Donasi
Bocah dua tahun empat bulan itu tampak lemas. Perutnya tampak membesar. Tak sebanding dengan tubuh mungilnya.