Surabaya - Pemerintah telah mengimbau supaya masyarakat melaksanakan salat Idulfitri di rumah. Hal ini untuk memutus penyebaran Covid-19 atau virus corona.
Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdusalam Sokhib meminta masyarakat tak bersedih. Gus Salam sapaan akrabnya mengaku kebijakan ini juga untuk kemaslakhatan bersama, supaya Covid-19 segera berlalu.
Kalau salat Idulfitri kan sudah dianjurkan dilaksanakan secara sendiri, beda dengan salat Jumatan karena hukumnya kan fardu atau wajib.
"Tetap semangat untuk beribadah walaupun diminta untuk di rumah, karena pahalanya juga sebetulnya sama. Allah melihat kekhusyukan kita, apalagi ini kan semacam ujian atau cobaan dan seharusnya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah," kata Gus Salam saat dikonfirmasi Tagar, Selasa, 12 Mei 2020.
Sementara itu, mengenai hukum salat Idulfitri, Gus Salam mengatakan sunah. Sehingga tak masalah apabila dilaksanakan sendiri di rumah. Ia menjelaskan salat Idulfitri berbeda dengan salat Jumat hukumnya fardu. Sehingga tak bisa dilaksanakan secara sendiri atau di rumah, untuk itu harus diganti dengan salat Zuhur.
"Kalau salat Idulfitri kan sudah dianjurkan dilaksanakan secara sendiri, beda dengan salat Jumatan karena hukumnya kan fardu atau wajib. Kalau salat Idulfitri itu kan hanya Sunah dan bisa dilaksanakan di rumahnya sendiri," tutur dia.
Gus Salam menjabarkan apabila ada masyarakat nekat menggelar salat Idulfitri tentu harus mempertimbangkan hal-hal terkait dengan kesehatan. Sebab semua tidak tahu, orang yang datang ini statusnya apa.
"Kemudian salat Idulfitri ini kan biasa dilaksanakan di lapangan masjid ini kan juga rentan sekali bercampur dengan orang-orang yang mungkin statusnya belum diketahui mungkin OTG, ODP, PDP. Sehingga kita sesuai di dalam fiqih melakukan tindakan pencegahan mencari lebih rendah risikonya," ujar dia.
Selain itu, berdasarkan kajian PWNU, salat Idulfitri ini lebih baik dilaksanakan di rumah. Melihat kemaslahatan umat di tengah pandemi Covid-19.
"Karena menjaga dari kerusakan itu harus didahulukan daripada kebaikan, karena menjaga kesehatan itu kan salah satu bentuk pertama mengambil kebaikan," ucap dia.
Ia juga berpesan, supaya masyarakat tak berfikir untuk ibadahnya tidak diterima karena melaksanakan salat di rumah.
"Mari kita jadikan situasi ini untuk lebih meningkatkannkualitas (bukan tempat) tapi kualitas kekhusukan kita kepada Allah," ucap Gus Salam. []