PWNU Jatim Ajak Warga Ikut Istigasah Kubro Online

PWNU Jatim akan menggelar Istigasah Kubro secara online untuk meminta doa supaya Covid-19 bisa berakhir di Indonesia, khususnya di Jatim.
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: Dokumen Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berencana menggelar Istigasah Kubro pada Rabu, 8 April 2020. Tujuan acara ini dilaksanakan untuk meminta doa supaya virus corona atau Covid-19 segera dijauhkan dari masyarakat Indonesia.

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar meminta masyarakat untuk mengikuti Istigasah Kubro supaya pandemi virus corona segera diangkat dari bumi Indonesia.

Beberapa kiai ada di PWNU, ada juga tetap di pondok seperti di Lirboyo maupun Ploso.

"Kita bersama berdoa kepada Allah SWT agar pandemi virus corona segera diangkat dari bumi Indonesia," kata Marzuki, Senin 6 April 2020.

Namun, kata Kiai Marzuki, Istigasah ini akan dilaksanakan secara online pukul 19.30 Wib dan ditayangkan secara langsung melalui siaran televisi, radio, hingga streaming di media sosial.

Sementara untuk titik lokasinya para kiai akan menyebar di beberapa tempat, yakni Kantor PWNU Jatim Surabaya, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Falah, dan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

"Beberapa kiai ada di PWNU, ada juga tetap di pondok seperti di Lirboyo maupun Ploso. Jadi tidak harus ke PWNU sehingga tidak berkerumun orang terlalu banyak," tutur dia.

Tak ketinggalan, di Gedung Negara Grahadi juga akan diikuti oleh jajaran Forkopimda Jatim, yakni Gubernur Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim. Meski demikian, Kiai Marzuki meminta seluruh warga Jatim untuk turut mengikuti Istigasah ini melalui televisi masing-masing dengan tidak berkumpul. 

Hal itu sebagaimana anjuran pemerintah soal physical distancing. Selain itu, ia juga berharap masyarakat bisa tetap khusyuk mengikuti istighotsah tersebut. Ia pun meminta masyarakat untuk membawa tasbih saat mengikuti zikir dipandu oleh para kiai.

"Kira-kira satu jam beserta doanya. Kita mohon dengan masyarakat Jawa Timur walaupun di rumah masing-masing kita sama-sama pegang tasbih, nangis, meminta semoga aman. Kami yakin itu dikabulkan Allah," ujar dia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Istigasah ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar warga Jatim dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Ini adalah munajat kita kepada Allah SWT. Kita mohon kepada Allah mudah-mudahan masyarakat Jatim sehat, dan badai covid-19 segera diangkat Allah SWT dari bumi Indonesia," kata Khofifah.

Acara Istigasah Kubro daring ini menurut Khofifah, digelar bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban. Malam itu adalah malam yang tepat untuk memanjatkan doa memohon pertolongan kepada yang Esa.

"Kamis, kebetulan Nisfu Sya’ban, malam di mana Allah mengabulkan doa hambanya. Mudah-mudahan kekhusyukkan kita dipandu 19 ulama dan PWNU Jatim akan menjadi pintu pembuka seluruh ikhtiar kita terbebas dari Covid-19," ucap dia.

DPRD Banyuwangi Minta Fasilitas Internet Siswa Miskin

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi meminta Pemerintah untuk memfasilitasi siswa miskin atau tidak mampu agar bisa menjangkau jaringan internet, selama kebijakan belajar di rumah berlangsung untuk menekan penyebaran virus corona atau covid-19.

Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Banyuwangi Mafrohatin Nikmah mengatakan proses belajar di rumah sampai saat ini masih terus diperpanjang dan menyisakan permasalahan tersendiri bagi siswa kurang mampu atau miskin.

”Mereka tidak mempunyai fasilitas internet atau handphone android untuk mengerjakan soal-soal diberikan melalui sistem online,” ujar Nikmah, Senin, 6 April 2020

Akibatnya, banyak siswa kurang mampu sejak diberlakukanya sistem belajar online di rumah ketinggalan pelajaran. Pasalnya, siswa kurang mampu tidak bisa mereka tidak bisa mengakses pelajaran diberikan melalui internet.

“Kalau punya HP berbasis android mereka bisa belajar daring atau berbasis online. Tapi bagaimana mereka-mereka yang di daerah terpencil, bagaimana anak-anak yang tidak mampu ini pemerintah harus hadir di situ, sehingga pembejalaran meski di rumah tetap terlaksana. Jangan sampai ada pembiaran seperti sekarang ini,” kata Nikmah.

Sementara itu, wali murid di Banyuwangi Siti Latifah membenarkan adanya siswa yang tidak bisa mengakses pelajaran sekolah melalui internet. Mereka merupakan siswa kurang mampu di desanya.

“Ada beberapa teman anak saya ikut belajar di rumah, karena mereka mengaku tidak punya HP Android. Bahkan katanya di daerah rumahnya juga tidak ada akses internet,” tuturnya.

Kata Latifah, agar mereka tetap bisa mengikuti pelajaran yang diberikan, akhirnya dia memfasilitasi sejumlah siswa tersebut untuk mengunduh pelajaran yang diberikan melalui internet.

“Mereka akhirnya saya kordinir untuk setiap hari belajar di rumah saya. Kasihan, jika tidak mereka akan ketinggalan pelajaran. Karena semua pelajaran dikirim melalui situs resmi Dinas Pendidikan yang hanya bisa di akses melalui Internet,” tutur Latifah. []

Berita terkait
Berkah Penjahit Baju Banyuwangi di Balik Covid-19
Sejumlah penjahit baju di Kabupaten Banyuwangi beralih menjadi penjahit masker dan APD untuk penangan Covid-19 yang langka di pasaran.
Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jatim Tinggi
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sudah 30 pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan
Akibat Corona, Pemkot Surabaya Tutup Sementara PGS
Pemkot Surabaya telah meminta manajemen PGS untuk menutup sementara operasional setelah ditemukannya 4 pedagang positif virus corona.