PWI Sorong Raya Sayangkan Intimidasi Wartawan

PWI Sorong Raya menyayangkan tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap sejumlah wartawan saat meliput aksi demo rasisme beberapa waktu lalu.
Ketua PWI Sorong Raya, Lexy Sitanala. (Foto: Tagar/Dzul Ahmad)

Sorong - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sorong Raya, Provinsi Papua Barat, menyayangkan tindakan-tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap sejumlah wartawan yang meliput aksi demo rasisme di Kota Sorong beberapa waktu lalu.

Menurut, Ketua PWI Sorong Raya, Lexy Sitanala, seharusnya, masyarakat memahami tugas Wartawan adalah sebagai pewarta bukan pembawa petaka. Wartawan memiliki kode etik profesi sebagai pedoman menjalankan tugas.

Apabila ada wartawan, tambah Lexy, yang melakukan hal-hal tidak diinginkan dan merugikan orang lain, itu adalah person atau pribadi oknum bukan Profesi Jurnalis secara umum sehingga disamaratakan untuk semua Wartawan.

“Wartawan saat melakukan tugas harus dilindungi, bukan melakukan tindakan-tindakan intimidasi terhadap pewarta, sebab tidak semua merugikan masyarakat karena ada kode etik dan aturan yang mengikat,” ujar Lexy melalui rilisnya, Sabtu 7 Sepetemr 2019

Satgas Dewan Pers sedang melakukan investigasi terhadap kasus kekerasan yang dialami oleh Wartawan di Kota Sorong saat meliput demo rasisme. 

“Selain itu, satgas dewan pers juga melakukan investigasi terhadap dugaan oknum wartawan yang membuat video yang dianggap provokasi,” kata dia

Ketua PWI Sorong Raya menegaskan mendukung langkah Dewan Pers untuk menyelesaikan kasus yang berhubungan dengan wartawan di Kota Sorong, Papua Barat. “ Kita dukung dewan pers lakukan investigasi dan pendampingan hukum kepada rekan-rekan wartawan di sorong,” lugas dia []

:Baca juga:

Berita terkait
Jurnalis Televisi Provokasi Kerusuhan di Sorong Papua
Dewan Pers melakukan investigasi terhadap dua oknum jurnalis televisi yang diduga melakukan provokasi di Sorong, Papua Barat.
Nonton Aksi Demo di Sorong, 4 WNA Dideportasi
Warga Negara Asing asal Australia dideportasi Imigrasi Kelas II Sorong, setelah kedapatan menyaksikan aksi demo anti rasisme.
Hari Mencekam di Sorong Papua Barat
'Sebagai seorang ibu yang melahirkan anak-anak Papua, kami merasa sangat dilecehkan. Saya Papua, bukan monyet!' teriak seorang perempuan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.