Nasib Lapas Sorong yang Dibakar Massa Aksi Unjuk Rasa

Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIb Sorong yang dibakar massa pada aksi unjuk rasa masyarakat Papua, mulai dibersihkan dan diperbaiki.
Narapidana Lapas Sorong sedang bersihkan puing-puing sisa kebakaran. (Foto: Tagar/Dzul Ahmad)

Sorong - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIb Sorong yang dibakar massa pada aksi unjuk rasa masyarakat Papua, mulai dibersihkan dan diperbaiki oleh pegawai dan Narapida penghuni lapas, Rabu, 21 Agustus 2019.

Kepala Divisi Permasyarakatan Papua Barat Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat, Elly Yuzar, mengatakan selain membersihkan sisa puing-puing kebakaran, saluran listrik dan air menjadi fokus utama perbaikan yang dilakukan.

"Hari ini kita upaya operasional kantor sudah bisa dimaksimalkan, lihat saja pengawai dan napi berkerjasama bersikan sisa kebakaran kemarin," kata Yuzar, Rabu 21 Agustus 2019.

"Yang pertama, makanan hari ini sudah mulai ada yang droping, yang kedua masalah listrik terkait penerangan dan air, hari ini pun juga PLN mulai bekerja, Insya Allah bahan makanan listrik dan air yang menjadi objek vital sudah terpenuhi sehingga kita bisa beraktivitas seperti semula," ujar dia.

Yuzar menampik kabar mengenai banyaknya narapidana yang diduga melarikan diri dari lapas saat kerusuhan dan aksi pembakaran terjadi. Menurutnya, penghuni lapas bukanlah kabur, melainkan pulang ke rumah untuk memastikan kondisi sanak keluarganya.

Beberapa narapidana yang sempat pergi meninggalkan lapas, diakui Yuzar telah kembali lagi untuk menjalani sisa masa hukuman. Ia mengimbau kepada narapidana yang masih berada di rumah keluarga mereka untuk segera kembali ke penjara.

"Ini di buktikan setelah ketemu keluarganya dan kondisi aman diluar, sama-sama kita lihat satu persatu kembali kedalam lapas," katanya.

"Saya tanyakan kepada mereka. Mereka cemas dengan keluarganya yang berada di luar. Itu manusiawi setelah aman baru (kembali lagi ke penjara), Bukan melarikan diri, mereka cemas dengan kondisi keluarga. Ini yang saya pertanyakan kepada mereka," ujar dia.

Yuzar mengatakan, saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan berapa jumlah narapidana yang masih berada di luar penjara. Hal itu lantaran data jumlah narapidana sedang diperiksa oleh petugas.

Jika data sudah diperiksa dan kedapatan ada narapidana yang tidak kembali lagi ke lapas sampai waktu yang ditentukan, Yuzar mengaku akan membuat laporan ke pihak kepolisian.

"Sekitar 100 orang lebih mereka kembali. Jadi total itu masih belum pasti karena mereka masih berdatangan menyerahkan diri dan kita tetap akan menghimbau untuk narapidana yang masih diluar segera kembali ke lapas," kata Yuzar.

Diketahui sebelumnya, Lapas Sorong menjadi salah satu sasaran amuk massa pada aksi yang protes warga Papua. Massa berunjuk rasa menentang tindakan persekusi mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang beberapa waktu lalu. []

Berita terkait
Ikatan Mahasiswa Papua Minta Jaminan Keamanan di Maluku
Ikatan Mahasiswa Papua meminta jaminan keamanan dari pemerintah daerah menyusul kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Papua.
Menkopolhukam, Kapolri dan Panglima TNI Pergi ke Papua
Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diagendakan berkunjung ke Papua.
Polri Didorong Usut Dalang Persekusi Mahasiswa Papua
MRP Provinsi Papua Barat meminta Polri mengusut tuntas penghina ras Papua dengan kata-kata tidak pantas, dalam aksi pengepungan di Surabaya.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia