Semarang - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen akrab disapa Gus Yasin. Ia putra kiai kharismatik Maimoen Zubair. Gus Yasin mengajak para ulama berdakwah, menyebarkan ajaran Islam dengan tidak frontal, seperti dilakukan Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga, kata Gus Yasin, melakukan dakwah Islam melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal Jawa, yang waktu itu didominasi agama Siwa-Buddha.
"Sunan Kalijaga itu sunan dari Jawa, cara berdakwahnya menggunakan kesenian tradisional berupa ketoprak dan wayangan, kebudayaan tidak dihilangkan, tapi diluruskan, toleransi, tidak hanya menyalahkan satu sama lain," tutur Gus Yasin seperti diberitakan Antara, Selasa, 10 September 2019.
Sunan Kalijaga tidak menyebarkan agama Islam secara frontal.
Ketika menyebarkan ajaran agama Islam, Sunan Kalijaga menyerap budaya dan tradisi yang sudah ada, memadukan istilah-istilah Islam dengan istilah-istilah dalam agama yang masih berlaku.
"Sunan Kalijaga tidak menyebarkan agama Islam secara frontal sehingga Islam dapat diadopsi masyarakat Jawa secara damai," ujar Gus Yasin yang juga kader Partai Persatuan Pembangunan.
Gus Yasin yang juga adalah putra ulama karismatik KH Maimoen Zubair ini mengatakan metode dakwah Sunan Kalijaga menjadikan Islam di Indonesia berkembang hingga sekarang.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat agar umat muslim benar-benar menyebarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang ahlusunnah wal jamaah sehingga Islam dapat berkembang secara baik serta damai di Indonesia," tutur Gus Yasin. []