Dairi - Puskemas Berampu di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tetap membuka pelayanan meski dinyatakan telah ditutup karena terpapar Covid-19. Pelayanan itu diklaim hanya untuk pasien kondisi darurat seperti pasien bersalin.
Seperti yang terlihat pada Kamis siang, 17 September 2020. Seorang ibu hamil yang akan melahirkan bayinya dilayani di puskesmas itu. Ia datang datang ditemani dua orang yang diketahui sebagai bidan desa dan keluarga. Mereka tiba di puskesmas menggunakan angkot.
Pantauan Tagar, tidak ada pengumuman pengalihan layanan medis di lokasi itu. Padahal sebelumnya, Pemkab Dairi mengumumkan penutupan Puskesmas Berampu dan mengalihkan pelayanan kesehatan ke puskesmas terdekat. Sejumlah tenaga kesehatan di puskesmas itu dinyatakan positif corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Ruspal Simarmata mengatakan Puskesmas Berampu masih membuka pelayanan, khusus untuk pasien bersalin. Yang dialihkan ke puskesmas terdekat adalah layanan umum.
“Khusus untuk bersalin, sudah direncanakan dari awal. Yang dialihkan hanya layanan umum,” kata dia saat dikonfirmasi lewat seluler
Ruspal membenarkan pengalihan layanan umum karena ada dokter di puskesmas itu, berinisial EM, terkonfirmasi positif covid. Karena itu pelayanan darurat di Puskesmas Berampu dilakukan seketat mungkin.
Ruang bersalin di puskesmas sudah disterilisasi. Kemudian, tenaga kesehatan yang menangani persalinan juga bukan personel puskesmas. Melainkan dari petugas puskesmas pembantu sekitar.
Sementara itu, Camat Berampu Mariman Banurea menyatakan pihaknya telah menggelar rapat bersama dengan tokoh desa dan pihak terkait, termasuk dengan Dinas Kesehatan pada Sabtu 12 September 2020 lalu.
Baca juga:
- Silakan Kutip Sampah Jika Tak Pakai Masker di Dairi
- Wabup Dairi Lantik Dua Pimpinan OPD Hasil Impor
- Ancaman Kerusakan Ekologi Dairi atas Hadirnya PT DPM
Rapat membahas nasib puskesmas paskamuncul kasus covid. Disepakati, pelayanan medis Puskemas Berampu untuk sementara dialihkan ke Puskesmas Huta Rakyat, Kecamatan Sidikalang dan Puskesmas Kentara, Kecamatan Lae Parira.
“Pelayanan, kami tanya sama pak Kadis Kesehatan, katanya dialihkan. Puskesmas tetap buka, petugas tetap ada di situ, untuk menyampaikan ke masyarakat yang datang, bahwa pelayanan dialihkan ke puskesmas terdekat,” kata dia.
Mariman mengakui tidak ada surat edaran maupun pemberitahuan resmi dari pihak terkait perihal pengalihan layanan medis tersebut. []