Jakarta - Bulan suci Ramadan saat ini terasa berbeda lantaran umat Islam diharuskan berpuasa lebih banyak di dalam rumah, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tak kunjung berakhir.
Tak sedikit orang merasa khawatir dan cemas, ihwal berpuasa bisa menurunkan tingkat imunitas atau kekebalan tubuh, sehingga mudah terinfeksi virus corona. Lantas, apakah kerisauan tersebut ada benarnya?
Kalau kita menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), mau puasa atau tidak, ini sama-sama bisa melindungi dari penyakit.
Melalui Instagram Live dengan Alo Dokter, Jumat, 24 April 2020, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berpuasa atau tidak, sama-sama berisiko terinfeksi corona di musim pandemi seperti sekarang.
Baca juga: Tips Hilangkan Bau Mulut Selama Puasa
Tetapi, dia menyatakan, pada dasarnya puasa tidak memengaruhi kekebalan tubuh secara langsung, melainkan bagus untuk melatih hidup sehat lantaran makan lebih teratur.
"Puasa mengembalikan kita ke jam (makan) yang teratur. Kalau kita menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), mau puasa atau tidak, ini sama-sama bisa melindungi dari penyakit," katanya.
PHBS sendiri, menurut dia, setidaknya terdiri dari 10 poin termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang dengan sayur dan buah, olahraga teratur dan tidur cukup.
Selain itu menjauhi stres, menjauhi informasi negatif atau hoaks, dan menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri juga sangat penting dilakukan.
Baca juga: 7 Minuman Sehat dan Segar untuk Berbuka Puasa
Reisa juga menjelaskan terkait dengan makanan, disarankan untuk menjaga asupan gula, garam, dan lemak selama berpuasa, guna menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Setidaknya mengonsumsi garam sekitar satu sendok teh atau lima gram perharinya harus dilakukan.
"Gula hanya lima sendok makan, itu sudah termasuk gula dari tepung, nasi, dan takjil," ucapnya.
Untuk lemak juga dianjurkan tidak terlalu banyak mengonsumsinya. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) bahkan, kata dia, merekomendasikan asupan lemak setara dengan 5-6 sendok makan perhari.
Tak hanya menerapkan PHBS, menurutnya selama Ramadan juga sebaiknya melakukan ibadah dan buka puasa di rumah sesuai imbauan pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
"Usahakan kegiatan keagamaan seperti mengaji bersama atau dakwah sebaiknya dilakukan secara online," tuturnya. []