PSIS Jadikan Laga Kontra Persipura Momentum Bangkit

PSIS Semarang mengalami fase tren negatif, setelah gagal mengamankan tiga poin, dalam pertandingan di pekan ke-10 dan 12.
Pelatih PSIS Semarang Jafri Sastra saat memberikan keterangan kepada wartawan, baru-baru ini. (Foto: Tagar/Arif Purniawan)

Magelang - PSIS Semarang mengalami fase tren negatif, setelah gagal mengamankan tiga poin, dalam pertandingan di pekan ke-10 dan 12. Ironisnya, kekalahan itu semuanya terjadi di partai kandang, saat menjamu Persib Bandung dan Tira-Persikabo. Sampai dengan saat ini, PSIS sudah mengalami empat kali kekalahan di markas sendiri.

Karenanya, di pertandingan melawan Persipura Jayapura, yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, pada Selasa, 6 Agustus 2019, PSIS bertekad untuk memutus tren minor. Mereka ingin bangkit agar kembali ke papan atas, seperti yang ditorehkan tim hingga pekan ke-9.

"Mudah-mudahan untuk pertandingan besok, diberi kemudahan untuk membuat gol. Yang penting sekali kerja keras, kita harus disiplin dan jangan cepat putus asa ketika kita kebobolan," kata Jafri Sastra, Senin, 5 Agustus 2019.

Karena besok adalah laga penting, kami tidak mau kalah untuk kedua kali.

Pelatih PSIS itu mengatakan, setiap melakoni pertandingan, timnya berharap bisa meraih kemenangan. Untuk bisa mendapatkan poin penuh, harus menciptakan sebanyak mungkin peluang. Selain di lini depan, barisan pertahannya sudah dipoles pada jeda pertandingan.

"Setiap lini sudah kita benahi. Barisan pertahanan, sudah kita benahi, itulah hidup sepak bola," ucapnya.

Di laga terbaru lawan PS Tira-Persikabo, PSIS mengalami kekalahan yang menyakitkan setelah ditaklukkan dengan skor 0-2. Ini menjadi kekalahan terbesar PSIS di partai kandang. Menghadapi Mutiara Hitam, julukan Persipura, Mahesa Jenar tidak mau tersungkur lagi.

"Karena besok adalah laga penting, kami tidak mau kalah untuk kedua kali. Untuk pertandingan besok, kami dan pemain bertekad untuk bekerja keras," ujarnya.

Akibat mengalami kekalahan beruntun di kandang, peringkat PSIS melorot dari sebelumnya diperingkat 6, kini bertengger di posisi ke-9. PSIS rawan akan masuk ke zona merah jika tidak bisa menghentikan fase buruknya di putaran pertama Liga 1 2019.

Sementara itu, dari kubu Persipura Jayapura juga tidak ingin melepaskan poin begitu saja di pertandingan pekan ke-13. Raihan poin ini juga sangat urgen bagi Persipura yang baru saja mengalami kekalahan dari markas Persebaya Surabaya, dengan skor tipis 1-0.

Pelatih Persipura Jackson F Tiago sudah melakukan pembicaraan, baik secara individu maupun tim, dalam menghadapi pertandingan berikutnya melawan PSIS. Usai mengalami kekalahan saat dijamu The Green Force, tim segera dievaluasi.

"Kita mengambil hikmah dari kekalahan dengan Persebaya. Kita melakukan sebuah diskusi singkat, lebih detail kepada personal terhadap beberapa hal untuk membebani tim. Kita nanti bisa bicara lebih banyak," kata Jacksen.

Pihaknya tidak akan menyalahkan jadwal pertandingan yang mepet, melainkan sangat kecewa dengan jadwal yang berubah-ubah di pekan ke-13. Hal ini cukup mengganggu persiapan timnya dalam menghadapi PSIS. Karena jadwal yang mepet ini juga banyak dialami oleh tim lain.

"Saya kira untuk recovery tidak ada masalah, pemain kita sudah berpengalaman tampil di Piala AFF, Liga Indonesia dan Piala Indonesia. Harapan besar kita bisa mendapat hasil yang baik. Mudah-mudahan dengan usaha kita, dan dukungan masyarakat Papua, bisa mendapat hasil yang terbaik," kata mantan nakhoda Barito Putera itu. 

Persipura saat ini berada di peringkat ke-15, dengan mengoleksi poin 10. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.