PSIS Cetak Gol Keempat, Tim Perseru Kejar Hakim Garis

Gol keempat PSIS diprotes Perseru, sejumlah pemain dan ofisial Perseru mengejar hakim garis karena dianggap kurang cermat.
Pemain Perseru Serui Dony Harold Monim (kanan) mengejar asisten wasit Tri Wahyudi (keiga kanan) untuk memprotes keras dalam pertandingan melawan PSIS Semarang saat pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/9/2018). PSIS mengalahkan Perseru dengan skor 4-2. (Foto: Ant/Aditya Pradana Putra)

Magelang, (Tagar 23/9/2018) – Tim tuan rumah PSIS Semarang menundukkan tim tamu Perseru Seruai dalam kompetisi lanjutan Liga 1 di Stadion Moch Soebroto Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/9).

Disaksikan ribuan penonton tersebut, Perseru unggul lebih dulu pada babak pertama. Pada menit ke-10 tendangan Alberto Antonio De Paula yang mendapat umpan dari sisi kanan berhasil menjebol gawang PSIS yang dijaga Jandia Eka Putra.

Kemasukan gol lebih dulu membuat permainan anak-anak PSIS kurang berkembang, setiap kali melakukan serangan selalu kandas di kaki pemain belakang Perseru.

Memasuki babak kedua anak asuh Jafri Sastra mulai bangkit. Pada menit-menit awal babak kedua mereka berhasil menyarangkan tiga bola ke gawang Samuel Charlheins Reimas.

Gol pertama PSIS diciptakan Bruno Silva pada menit ke-52 melalui tendangan penalti, kemudian pada menit ke-55 pemain depan Hari Nur Yulianto kembali berhasil menjebol gawang Perseru setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Perseru.

Beberapa menit kemudian, pada menit ke-59 Bruno Silva kembali menyarangkan bola ke gawang Samuel melalui tendangan bebas beberapa meter di luar kotak penalti.

Unggul 3-1 tidak membuat permainan tim Mahesa Jenar mengendor. Tekanan demi tekanan terus dilancarkan ke daerah permainan lawan dan beberapa kali membuat peluang gol tetapi tidak terselesaikan dengan baik.

Pada menit ke-73 justru tim tuan rumah kecolongan dengan kemasukan gol yang diciptakan oleh Yamashita Kunihiro. Namun, PSIS kembali bisa menyarangkan bola ke gawang tim tamu pada menit ke-87 melalui kaki Bayu Nugroho setelah mendapat umpan dari Bruno yang lolos dari jebakan off side.

Gol keempat PSIS tersebut diprotes tim Perseru, sejumlah pemain dan ofisial Perseru sempat mengejar hakim garis karena dianggap kurang cermat.

Pelatih Kepala Perseru I Putu Gede Swi Santoso usai pertandingan menyampaikan selamat atas kemenangan PSIS.

"Anak-anak Perseru di babak pertama bermain luar biasa, namun pada babak kedua mental mereka drop dan situasi kompetisinya begitu ketat. Para pemain sebenarnya sudah siap dengan situasi ini, namun dalam hal ini bukan saja bicara masalah teknis, nonteknis juga sangat besar pengaruhnya," kata Putu Gede Swi Santoso.

Dia mengatakan kekalahan ini harus dilupakan dan pihaknya harus berbenah untuk menghadapi pertandingan berikutnya.

"Saya pikir kita masih bisa untuk memperbaiki kedudukan dalam klasemen, karena perjalanan masih panjang, bukan di sini terus selesai, kita bisa mengubah posisi di pertandingan berikutnya," ujarnya.

Dia menuturkan masih ada beberapa lagi pertandingan, minimal di kandang bisa petik poin penuh dan di luar bisa seri, maka bisa mengubah klasemen.

Pelatih Kepala PSIS Jafri Sastra mengatakan permainan anak-anak luar biasa, meskipun pada babak pertama bermain kurang bagus, tetapi babak kedua bisa bangkit sehingga target untuk meraih poin bisa tercapai.

"Sayang babak pertama kita kebobolan dulu sehingga konsistensi pemain menurun dan kepercayaan diri berkurang, namun pada babak kedua kepercayaan diri muncul lagi," ujarnya. []KERICUHAN PSIS VS PERSERUPemain Perseru Serui Dony Harold Monim (kanan) mengejar asisten wasit Tri Wahyudi (keiga kanan) untuk memprotes keras dalam pertandingan melawan PSIS Semarang saat pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/9/2018). PSIS mengalahkan Perseru dengan skor 4-2. (Foto: Ant/Aditya Pradana Putra)

Berita terkait
0
Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya
Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.