Jakarta - Pihak Istana menyatakan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lebih ketat mulai Senin, 14 September 2020 akan berdampak juga pada sistem kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyatakan kebijakan penerapan PSBB kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentu akan merubah sistem kerja Jokowi, seperti pelaksanaan rapat terbatas (ratas) dengan para menteri secara tatap muka yang akan dibatasi.
Ia menjelaskan ratas yang selama ini sudah diikuti secara tatap muka oleh Jokowi bersama para menteri kabinetnya, kini akan dikombinasikan menjadi ratas tatap muka dan virtual melalui video conference (vicon) seperti yang sudah pernah diterapkan beberapa waktu lalu.
Heru menyebut jika dalam ratas ada lebih dari lima kementerian yang diharuskan hadir, maka ratas akan diadakan secara virtual melalui vicon. Namun, apabila ratas dihadiri kurang dari lima orang menteri, tentu rapat tersebut bisa dilakukan secara tatap muka.
"Jika lebih dari lima kementerian maka diadakan vicon. Tapi kalau satu, tiga atau empat orang, bisa offline (tatap muka)," kata Heru Budi Hartono saat dihubungi wartawan, Jumat, 11 September 2020.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan situasi wabah virus Corona (Covid-19) di ibu kota saat ini dalam keadaan darurat. Dalam konferensi virtual yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu malam, 9 September 2020, Anies mengatakan harus melakukan rem darurat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali sesegera mungkin.
Anies Baswedan menjelaskan tolok ukur situasi darurat Covid-19 di Jakarta terbagi menjadi tiga data. Pertama adalah angka kematian, kemudian keterpakaian tempat tidur isolasi khusus pasien yang terpapar virus corona, dan yang terakhir adalah keterpakaian tempat tidur ICU khusus pasien Covid-19.
"Jika jumlah kasus di Jakarta terus bertambah dengan cepat, maka dari tiga data ini menunjukkan bahwa situasi wabah di Jakarta ada dalam kondisi darurat," ucap Gubernur Anies. []