PSBB di Surabaya Raya Belum Efektif Cegah Covid-19

Masih bertambahnya kasus pasien positif Covid-19 dan masih banyaknya warga mengacuhkan protokol kesehatan menjadi indikator belum efektifnya PSBB.
Ketua PCNU Jawa Timur Muhibbin Zuhri. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya dalam sepuluh hari terakhir dinilai masih belum berjalan efektif. Penilaian tersebut diutarakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya Muhibbin Zuhri saat refleksi 10 hari PSBB di kantor PCNU Surabaya, Kamis, 7 Mei 2020.

Muhibbin mengaku belum efektifnya penerapaan PSBB dapat dilihat masih banyaknya warga, khususnya Surabaya melanggar protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. Indikatornya adalah masih adanya warga belum tahu protokol kesehatan masa pandemi Covid-19 seperti tetap ramainya jalan raya.

Ke depan, pemerintah maupun kepolisian untuk lebih tegas lagi agar masyarakat tidak menyepelekan anjuran pemerintah.

"Dari segi masyarakat mungkin tidak betah mengikuti anjuran pemerintah untuk di rumah aja," ujarnya.

Sementara dari sisi pelaksanaan PSBB, Muhibbin juga menyoroti pemerintah maupun aparat keamanan menindak pelanggar aturan PSBB. Akibat ketidaktegasan tersebut, membuat masyarakat seakan menyepelekan anjuran pemerintah.

"Ke depan, pemerintah maupun kepolisian untuk lebih tegas lagi agar masyarakat tidak menyepelekan anjuran pemerintah," tuturnya.

Sementara itu, Ketua kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Dr Joni Wahyuhadi mengatakan tiga pemerintah daerah yang melaksanakan PSBB untuk lebih keras lagi memutus rantai penyebaran Covid-19. Ia mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik mengalami kenaikan.

Terkhusus untuk Surabaya, kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu, masih menjadi episentrum kasus Covid-19 di Jawa Timur. Hal tersebut terlihat dari jumlah pasien positif Covid-19 tertinggi dibandingkan 37 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur.

"Ini kajian ilmiah dan tidak ada kaitannya dengan politis, Surabaya naiknya (kasus Covid-19) lebih tinggi. Kalau dinilai PSBB tidak membuahkan hasil tidak juga, karena Sidoarjo dan Gresik turun," tuturnya.

Joni mengatakan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini masih perlu digiatkan lagi oleh Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Gresik.

"Pemerintah tidak bisa sendirian, tetapi harus bersama-sama dengan masyarakat menerapkan Physical distancing, menggunakan masker dan rajin cuci tangan. ucapnya.

Mengutip data Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, terjadi tambahan 46 warga positif terinfeksi Covid-19. Tambahan pasien positif Covid-19 dintaranya enam orang di Kota Surabaya, 12 orang dari Sidoarjo, kemudian masing-masing tiga orang dari Kota Malang, Bangkalan, Bojonegoro dan Kota Pasuruan.

Tambahan lainnya, masing-masing dua orang dari Magetan, Lamongan dan Kabupaten Pasuruan, serta masing-masing satu orang dari Kabupaten Malang, Gresik, Kabupaten Kediri, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Madiun, Jombang, Pacitan dan Kota Batu.

Sementara jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 210 orang (16,6 persen) atau bertambah lima orang dibandingkan sehari sebelumnya, yang rinciannya dua dari Lumajang serta masing-masing satu orang dari Nganjuk, Tulungagung dan Tuban.

Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 137 orang (10,83 persen) atau bertambah lima orang, yakni dua orang di Sidoarjo, serta masing-masing satu orang dari Lamongan, Magetan dan Surabaya.

Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.802 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 3.645 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 20.759 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya sejumlah 20.608 orang. []

Berita terkait
Pemkab Banyuwangi Isolasi Pemudik dari Bali
Pemkab Banyuwangi menyiapkan kebutuhan dasar para pemudik dari Bali selama menjalani isolasi di GOR Tawang Alun.
Pedagang Positif Corona, 2 Pasar di Surabaya Ditutup
Selain menutup, Pemkot Surabaya langsung melakukan rapid test terhadap puluhan pedagang di Pasar Simo dan Simo Gunung.
PT KAI Jember Belum Buka Perjalanan Kereta Api
PT KAI Jember belum menindaklanjuti Kemenhub untuk membuka kembali operasional moda transportasi antar kota dan Provinsi, termasuk kereta api.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.