Medan - Manajemen Angkasa Pura II meningkatkan berbagai fasilitas di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tujuannya untuk melindungi penumpang atau pengguna jasa dari pandemi Covid-19.
Selain itu, AP II juga mendukung penerapan new normal yang akan diterapkan oleh pemerintah. Mereka juga meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa kebandarudaraan dalam masa adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.
Bagi kami melayani pengguna jasa kebandarudaraan secara maksimal adalah hal utama yang tujuannya untuk memberikan pengalaman perjalanan menyenangkan, namun tentunya juga aman.
Excutive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara KNIA Djodi Prasetyo mengatakan peningkatan fasilitas disesuaikan sebagai bentuk kepedulian manajemen terhadap keselamatan, keamanan serta kenyamanan pengguna jasa dan sebagai upaya penyebaran Covid-19.
"Bagi kami melayani pengguna jasa kebandarudaraan secara maksimal adalah hal utama yang tujuannya untuk memberikan pengalaman perjalanan menyenangkan, namun tentunya juga aman. Target kami dalam penerapan protokol baru ini adalah untuk mewujudkan organisasi mampu beraktivitas secara efisien dan efektif menjaga konektivitas udara nasional," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Sabtu, 27 Juni 2020.
Ia mengatakan saat ini transportasi udara merupakan paling efektif untuk menjangkau pulau-pulau di Indonesia. Salah satu fasilitas yang ditingkatkan dan sesuaikan saat ini di Bandar Udara KNIA adalah pemasangan pedal atau tombol kaki untuk mengakses lift.
"Sehingga pengguna jasa dapat menekan tombol dengan alas kaki bukan dengan tangan yang pada intinya untuk menghindari sentuhan langsung dari orang ke tombol lift," kata dia
Selanjutnya, body scanner atau body inspection machine yang ditempatkan di Check Point 2 (SCP 2). Ini peruntukan bagi avsec (petugas kebandarudaraan) untuk memeriksa penumpang pesawat tanpa bersentuhan (touchless).
"Penumpang pesawat cukup masuk ke dalam mesin body scanner untuk kemudian mesin tersebut melakukan pemeriksaan, apakah penumpang masih membawa barang tersembunyi atau tidak. Hasil pemeriksaan akan diinformasikan di layar monitor," Djodi Prasetyo.
Kemudian, Melalui Virtual Customer Assistant (VICA), kini masyarakat dapat bertanya langsung mengenai berbagai informasi dan pelayanan di bandara-bandara AP II secara virtual atau tanpa tatap muka langsung. Layanan VICA menggantikan customer assistant secara fisik di terminal, dan bisa diakses melalui situs www.angkasapura2.co.id
"Kemudian UV Sterilizer yang berada atau terpasang di Xray bagasi dan akan menyusul Eskalator, travelator dalam area terminal Bandara KNIA kini dilengkapi dengan UV Sterilizer guna menghilangkan virus, bakteri dan kuman di handrail. Alat pembersih ini terus bekerja dan difungsikan secara touchless guna mensterilkan handrail, mencegah penyebaran Covid-19," tuturnya.
AP II juga sudah menyediakan wastafel dengan sistem otomatis, di mana pengguna cukup menaruh tangan di bawah keran, lalu air akan mengalir. Di seluruh terminal juga terdapat mesin hand sanitizer otomatis dapat digunakan dengan cara sama dengan wastafel otomatis.
"Mudah mudahan, fasilitas-fasilitas ini diharapkan mampu mencegah dan meminimalisir penyebaran Covid-19," kata dia.
Terakhir, Djodi Prasetyo menegaskan bahwa pengguna jasa bandar udara KNIA sudah dapat menggunakan travelation dengan cara menginstall aplikasi travelation guna mempermudah penumpang melakukan registrasi dan mengunggah dokumen untuk mendapatkan Pre-Clearance berupa QR Code di smartphone atau gadget pengguna jasa. Masyarakat bisa mengunggah dokumen melalui aplikasi Travelation dengan mengakses https://travelation.angkasapura2.co.id.
"Digitalisasi di segala aspek memang menjadi suatu keharusan terlebih di saat kondisi seperti ini. Tuntutannya adalah efisiensi dalam hal waktu di tengah adanya prosedur tambahan yang harus dijalani penumpang pesawat, dan salah satu solusi adalah melalui travelation,” ucapnya. []