Bantul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meresmikan mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Jumat, 6 November 2020. Peresmian yang dilakukan di rumah dinas bupati, Desa Trirenggo ini untuk mempercepat pengendalian Covid-19 di wilayah Bumi Projotamansari.
Pjs Bupati Bantul, Budi Wibowo mengatakan, kehadiran mobil PCR merupakan bentuk keseriusan dan komitmen dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dalam memaksimalkan upaya pengendalian Covid-19. "Karena bisa langsung jemput bola ke masyarakat, sehingga harapan ke depannya untuk penanganan Covid-19 di Bantul dapat dilakukan dengan lebih cepat,” kata Budi, saat peluncuran mobil PCR.
Baca Juga:
Saat proses peluncuran mobil laboratrium PCR, Pjs Bupati Budi Wobowo melakukan uji coba tes usap dari mobil PCR bersama dengan Kapolres Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Wachyu Tri Budi Sulistyono dan Dandim 0729/Bantul, Letkol Inf Agus Indra Gunawan.
Berbeda dengan mobil PCR yang ada di daerah lain, mobil PCR milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul ini terdapat fasilitas dan terknologi terbaru yang melengkapinya.
Karena bisa langsung jemput bola ke masyarakat, sehingga harapan ke depannya untuk penanganan Covid-19 di Bantul dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Untuk prosedur penggunaan mobil laboratorium PCR ini warga yang akan melakukan pemeriksaan dapat menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya dengan menghampiri mobil PCR dari sisi belakang sebelah kanan. Kemudian KTP yang telah diserahkan akan di-scan oleh petugas.
Dari KTP yang telah terscan tersebut maka data waga otomatis sudah terdaftar ke dalam sistem yang terdapat di mobil PCR tersebut. Proses berikutnya kemudian warga langsung di-swab untuk pengambilan sampel.
Untuk pengambilan sampel dari tes swab dengan mobil PCR ini prosesnya cepat, hasil dapat langsung diketahui pada hari itu juga. “Untuk mengekstrak satu sampel dari tes swab dengan mobil PCR hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo.
Baca Juga:
Untuk pengoperasian mobil PCR ini dilakukan oleh empat orang yang terdiri dari satu dokter, dua operator labroratrium dan satu orang supir yang mengendari mobil. Rencananya untuk waktu pengoprasian satu shift kerja yang berlangsung sekitar 7-8 jam ini mampu mengambil sampel sebanyak 128 orang. Namun apabila terjadi lonjakan makan akan diberlakukan dua shift.
Setelah diresmikannya mobil laboratorium PCR ini maka yang menjadi prioritas untuk dilakukan tracing yaitu di pondok pesantren di Kabupaten Bantul yang terdapat pasien positif. []