Semarang - Progres pembangunan rumah deret untuk nelayan RT 05 RW 16, Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara sudah mencapai 85 persen. Proyek hunian sementara untuk warga korban gusuran normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur ini ditarget rampung beberapa pekan ke depan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Ali mengatakan saat ini proyek rumah deret kampung nelayan Tambakrejo mulai tahap akhir, yakni pembersihan, karena sudah akan selesai pada 1 Desember 2020.
"Tinggal pembangunan bioseptik, pengelolaan air kotor, pemasangan jaringan listrik, dan fasum," ujarnya.
Untuk menampung sebanyak 97 KK dari masyarakat terdampak penertiban proyek normalisasi Banjir Kanal Timur.
Ali tidak menampik memasuki musim penghujan ini menjadi kendala tersendiri di jalannya kegiatan proyek. Hanya saja, persoalan itu sudah diantisipasi karena lazim di setiap pekerjaan pemerintah pada akhir tahun.
"Memang ada kendala cuaca karena sudah masuk musim penghujan, namun diharapkan kontraktor terus mengejar penyelesaian tersebut, seperti dengan menerapkan tambahan waktu untuk lembur," beber dia.
Ditambahkan, rumah deret Tambakrejo dibangun sejumlah 97 unit hunian. Sebenarnya, total ada 143 keluarga yang terdampak penggusuran, namun sebagian di antaranya sudah tertampung di rumah susun (rusun) pemkot.
"Untuk menampung sebanyak 97 KK dari masyarakat terdampak penertiban proyek normalisasi Banjir Kanal Timur beberapa waktu lalu. Keseluruhan ada 143 KK yang ditertibkan, tapi ada 50 KK yang kini sudah pindah di rusun," imbuhnya.
Baca juga:
- Kantongi IMB, Rumah Deret Tamansari Bandung Mulai Berproses
- DPRD Jawa Barat Dorong Perluasan Rusunawa di Purwakarta
- Rusunawa di Yogyakarta Jadi Shelter OTG Covid-19
Pihak pelaksana proyek, Site Manager CV Adyatma, Rudi Cahyo, mengatakan, mengakui ada kendala cuaca di dalam proses pembangunan rumah deret Tambakrejo. Hujan menyebabkan genangan di akses masuk lokasi proyek.
"Genangan di jalan ini merepotkan truk yang membawa material ke lokasi proyek pembangunan. Saat ini kami telah melakukan pemasangan atap bangunan, dan mulai pengerjaan jaringan sarana listrik di dalam rumah-rumah," urainya.
Untuk mengejar waktu penyelesaian, lanjut Rudi, pihaknya sudah menambah pekerja dan jam kerja.
"Nantinya kami akan menambah tenaga sebanyak 30 - 40 orang, dengan menambah waktu pengerjaan sampai malam hari pukul 19.00 dari pukul 06.00 WIB. Sebelumnya pengerjaan dari pukul 08.00 sampai jam 16.00 WIB," ujarnya. []