Rumah Susun untuk Mahasiswa Santri di Makassar

Kementerian PUPR menyelesaikan pembangunan rumah susun di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Rumah susun (Rusun) di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. (Foto: Kementerian PUPR)

Makassar, (Tagar 16/11/2018) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan rumah susun (Rusun) keempat di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, wujud dukungan negara dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Demikian keterangan tertulis Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR diterima Tagar News, Kamis (15/11).

Selengkapnya, dalam rentang waktu empat tahun, 2015-2018, Kementerian PUPR membangun sebanyak 44.893 unit satuan Rusun di seluruh Indonesia. Selain membangun Rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan juga membangun Rusun Mahasiswa sebagai tempat tinggal yang layak guna menunjang kegiatan belajar mahasiswa.

"Pembangunan Rusun disamping untuk pekerja, MBR, TNI/Polri, juga untuk mahasiswa dan santri. Ini merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah dan penataan kawasan lingkungan pendidikan. Semoga Rusun bisa memberikan kontribusi nyata bagi mahasiswa/santri dalam menimba ilmu," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Rusun Unismuh MakassarRumah susun di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, wujud dukungan negara dalam meningkatkan mutu pendidikan. (Foto: Kementerian PUPR)

Salah satu Rusun mahasiswa yang sudah selesai dibangun berada di Unismuh Makassar. Rusun setinggi 3 lantai, tipe 24 dengan jumlah 37 unit tersebut saat ini sudah dihuni penuh oleh mahasiswa. Sebelumnya telah dilakukan serah terima dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diwakili Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin kepada Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah,  pada Kamis (8/11/2018) lalu.

Syarif mengatakan, Rusun yang terletak di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa ini merupakan Rusun yang keempat dibangun oleh Kementerian PUPR bagi Unismuh Makassar. Rusun tersebut dibangun sejak tahun 2017 dengan anggaran Rp 8.9 miliar.  Ia berharap Rusun tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal selama menuntut ilmu.

"Rusun ini telah dihuni oleh 185 mahasiswa. Diharapkan para mahasiswa dapat fokus belajar, fokus dalam kegiatan, tidak memikirkan lagi di mana tinggalnya. Sehingga mahasiswa bisa lebih berprestasi, maju dan memberikan inovasi-inovasi baru bagi studi mereka," ujar Syarif. 

Dalam kesempatan tersebut Syarif juga menyampaikan capaian Program Satu Juta Rumah yang secara keseluruhan pada periode tahun 2015-2018 telah terbangun 3.287.005 unit rumah.

Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan M Hidayat mengungkapkan, pada tahun 2018 Kementerian PUPR membangun 16 Rusunawa di Provinsi Sulawesi Selatan. Setiap Rusun Mahasiswa yang dibangun Kementerian PUPR sudah dilengkapi fasilitas air bersih, listrik, dan meubel seperti tempat tidur tingkat, meja belajar, dan lemari pakaian. Sehingga para mahasiswa yang datang, tinggal menempati rusun yang telah disediakan.

Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim menyatakan bahwa hibah Rusun dari Kementerian PUPR tersebut sangat membantu dalam penyediaan fasilitas  agar mahasiswa memiliki tempat tinggal dan dapat belajar dengan baik. 

"InsyaAllah fasilitas yang baik bagi mahasiswa kami ini dapat menghasilkan kualitas luaran yang lebih bagus. Mengingat mereka sejak awal sudah tinggal di asrama, diatur jadwalnya jam belajar dan jam istirahat, jam makan, tentu mereka akan lebih terbiasa hidup disiplin, termasuk dari aspek makanan dan gizi menjadi perhatian kami,” katanya.

Turut mendampingi pada kegiatan tersebut Direktur Rumah Susun M Hidayat, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang T Iskandar dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII Makassar Miftachul Munir. []

Berita terkait
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara