Jakarta - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto menanggapi pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang menyebut program perlindungan sosial dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mampu menyelamatkan 3,43 juta orang keluar dari kemiskinan. Ia menilai, program tersebut justru belum bisa menurunkan angka kemiskinan.
Akibat Covid-19 sudah ada tambahan 2,6 juta pengangguran yang tentunya bisa saja mereka menjadi penduduk miskin baru.
"Sepertinya PEN untuk perlindungan sosial hanya mampu menjaga belanja penduduk miskin agar tidak jatuh ke kondisi yang lebih buruk, dan belum mampu menurunkan kemiskinan," kata Eko saat dihubungi Tagar, Selasa, 24 November 2020.
Menurutnya, program bantuan sosial yang harus lebih digencarkan kepada masyarakat. Ini bertujuan mengantisipasi meningkatnya angka masyarakat miskin di Tahan Air. "Kalo PEN ke depan, bantuan sosial masih harus kencang jika ingin agar kemiskinan tidak bertambah," ucap Eko.
Eko menambahkan, angka pengangguran di Indonesia sudah mengalami penambahan. Ini lantaran adanya pandemi Covid-19. "Faktanya akibat Covid-19 sudah ada tambahan 2,6 juta pengangguran yang tentunya bisa saja mereka menjadi penduduk miskin baru," tuturnya.
Sebagai informasi, Menkeu, Sri Mulyani Indrawati menyatakan penyaluran berbagai bantuan pemerintah melalui program perlindungan sosial dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mampu menyelamatkan 3,43 juta orang keluar dari kemiskinan. Ini disampaikan dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin, 23 November 2020.
"Program-program yang dilakukan pemerintah cukup memberikan bantuan yang luar biasa bagi masyarakat," kata Sri Mulyani. []
- Baca Juga: Sekjen Kemensos: Bansos Punya Andil Dalam Menekan Kemiskinan
- Efek PEN, Kemenkeu: 3,43 Juta Orang Selamat dari Kemiskinan