Jakarta - Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang cocok untuk pemula. Alasannya, karena instrumen investasi ini bisa dimulai dengan modal terjangkau dan memiliki tingkat risiko beragam.
Biasanya pemula ilmu investasinya masih cetek. Selain itu, belum punya keahlian menghitung risiko atas investasi, sehingga reksadana sangat pas buat newbie.
Dalam investasi reksadana, manajer investasi berperan mengelola dana nasabah dan melaporkannya secara periodik. Jadi, nasabah tinggal duduk manis memantau portofolionya kapanpun.
Dengan kata lain, investasi reksadana adalah suatu instrumen investasi, di mana pengelolaan dananya dipercayakan pada manajer investasi yang sudah mendapat izin dari OJK.
Berikut ini jenis reksadana yang bagus untuk pemula.
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang dananya diinvestasikan pada produk pasar uang yang risikonya rendah, misalnya lewat deposito dan obligasi (surat utang) jangka pendek.
Reksadana pasar uang adalah yang paling aman di antara reksadana lainnya, karena risikonya paling minim. Cocok untuk keperluan investasi jangka pendek, kurang dari 1 tahun. Tetapi tidak pas untuk dana pensiun, sebab dana investasi tidak berkembang maksimal.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana dengan lamanya investasi 1 tahun sampai 3 tahun. Biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang keuntungannya cukup stabil dan minim risiko. Tingkat risiko reksadana pendapatan tetap, rendah sampai menengah atau sedang.
3. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang dananya diinvestasikan di berbagai jenis investasi, baik yang risikonya rendah maupun tinggi seperti obligasi, deposito, dan saham. Lamanya investasi antara 3-5 tahun. Memiliki tingkat risiko menengah atau di bawah reksadana saham. Pun dengan imbal hasilnya.
4. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana memiliki risiko paling tinggi dibanding jenis reksadana di atas. Tetapi keuntungannya juga yang paling tinggi, karena pasar saham bersifat fluktuatif. Jenis ini sangat pas untuk kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun maupun biaya pendidikan anak. Tetapi kurang cocok, jika tujuan investasi untuk mengumpulkan uang muka atau DP rumah.
5. Reksadana Indeks
Reksadana indeks adalah reksadana dengan portofolio investasi mengacu pada indeks tertentu, seperti indeks saham atau indeks obligasi. Indeks tersebut juga dijadikan acuan kinerja reksadana indeks. Investasi reksadana indeks memiliki tingkat risiko tinggi. Sangat pas untuk investasi jangka panjang, yakni di atas 5 tahun.
6. Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi adalah jenis reksadana yang akan memproteksi 100% pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Umumnya berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi). Baik obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi. Reksadana ini memiliki jangka waktu investasi dan masa penawaran sehingga investor hanya dapat membeli reksadana terproteksi selama periode penawaran berlangsung.
Ada syarat dan ketentuan investasi di reksadana terproteksi. Nasabah harus disiplin menempatkan uang sampai jatuh tempo. Tidak boleh gagal bayar. Dengan kata lain, nasabah harus memegang reksadana tersebut dan tidak menariknya hingga jatuh tempo untuk bisa mendapatkan proteksi 100% atas nilai investasi awal.
(Sri Wahyuni Sitorus)
Baca Juga
- Allianz Life Edukasi Vaksin Covid ke Pemegang Polis Asuransi
- Manajemen Baru Jiwasraya Mulai Lakukan Tranformasi Internal
- BPKN Akan Kawal Kasus Hukum Asuransi Jiwasraya
- Rektor Baru Universitas Pertamina Prof Wirat Siap Wujudkan Kampus Kelas Dunia