6 Jenis Reksadana untuk Investor Pemula

Dalam investasi reksadana, manajer investasi berperan mengelola dana nasabah dan melaporkannya secara periodik.
Ilustrasi Reksa Dana (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang cocok untuk pemula. Alasannya, karena instrumen investasi ini bisa dimulai dengan modal terjangkau dan memiliki tingkat risiko beragam.

Biasanya pemula ilmu investasinya masih cetek. Selain itu, belum punya keahlian menghitung risiko atas investasi, sehingga reksadana sangat pas buat newbie.

Dalam investasi reksadana, manajer investasi berperan mengelola dana nasabah dan melaporkannya secara periodik. Jadi, nasabah tinggal duduk manis memantau portofolionya kapanpun.

Dengan kata lain, investasi reksadana adalah suatu instrumen investasi, di mana pengelolaan dananya dipercayakan pada manajer investasi yang sudah mendapat izin dari OJK.

Berikut ini jenis reksadana yang bagus untuk pemula.


1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang dananya diinvestasikan pada produk pasar uang yang risikonya rendah, misalnya lewat deposito dan obligasi (surat utang) jangka pendek.

Reksadana pasar uang adalah yang paling aman di antara reksadana lainnya, karena risikonya paling minim. Cocok untuk keperluan investasi jangka pendek, kurang dari 1 tahun. Tetapi tidak pas untuk dana pensiun, sebab dana investasi tidak berkembang maksimal.


2. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana dengan lamanya investasi 1 tahun sampai 3 tahun. Biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang keuntungannya cukup stabil dan minim risiko. Tingkat risiko reksadana pendapatan tetap, rendah sampai menengah atau sedang.


3. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang dananya diinvestasikan di berbagai jenis investasi, baik yang risikonya rendah maupun tinggi seperti obligasi, deposito, dan saham. Lamanya investasi antara 3-5 tahun. Memiliki tingkat risiko menengah atau di bawah reksadana saham. Pun dengan imbal hasilnya.


4. Reksadana Saham

Reksadana saham adalah jenis reksadana memiliki risiko paling tinggi dibanding jenis reksadana di atas. Tetapi keuntungannya juga yang paling tinggi, karena pasar saham bersifat fluktuatif. Jenis ini sangat pas untuk kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun maupun biaya pendidikan anak. Tetapi kurang cocok, jika tujuan investasi untuk mengumpulkan uang muka atau DP rumah.


5. Reksadana Indeks

Reksadana indeks adalah reksadana dengan portofolio investasi mengacu pada indeks tertentu, seperti indeks saham atau indeks obligasi. Indeks tersebut juga dijadikan acuan kinerja reksadana indeks. Investasi reksadana indeks memiliki tingkat risiko tinggi. Sangat pas untuk investasi jangka panjang, yakni di atas 5 tahun.


6. Reksadana Terproteksi

Reksadana terproteksi adalah jenis reksadana yang akan memproteksi 100% pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Umumnya berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi). Baik obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi. Reksadana ini memiliki jangka waktu investasi dan masa penawaran sehingga investor hanya dapat membeli reksadana terproteksi selama periode penawaran berlangsung.

Ada syarat dan ketentuan investasi di reksadana terproteksi. Nasabah harus disiplin menempatkan uang sampai jatuh tempo. Tidak boleh gagal bayar. Dengan kata lain, nasabah harus memegang reksadana tersebut dan tidak menariknya hingga jatuh tempo untuk bisa mendapatkan proteksi 100% atas nilai investasi awal.

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga

Berita terkait
Tips Berinvestasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap
Instrumen di dalam reksa dana pendapatan tetap terdiri dari obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan pasar uang.
5 Cara Investasi Reksa Dana Bagi Pemula
Perhatikan legalitas lembaga penyedia reksadana saat sudah memutuskan pilihan.
Simak! 4 Rekomendasi Aplikasi Reksadana untuk Pemula
Dengan keberadaan aplikasi Reksadana tentunya akan mempermudah para investor, tapi investor juga perlu berhati-hati karena ada juga penipuan.
0
3 Hal yang Harus Dihindari dalam Berinvestasi
Kerugian dapat terjadi karena ketidaktahuan kita terhadap investasi itu sendiri ataupun salah menginvestasikan materi yang kita miliki.