Profil Mahendra Siregar, Bos Baru OJK

Komisi XI DPR RI pada 7 April kemarin telah memutuskan Mahendra Siregar sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mahendra Siregar. (Foto: Tagar/kemlu.go.id)

TAGAR.id, Jakarta - Komisi XI DPR RI pada 7 April kemarin telah memutuskan Mahendra Siregar sebagai ketua dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada masa jabatan 2022-2027. 

Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, Mahendra dianggap paling layak dari 14 kandidat lainnya untuk menggantikan kepemimpinan Wimboh Santoso.

Dalam menjalankan lembaga yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi setiap kegiatan pada sektor jasa keuangan, Mahendra dibantu oleh 7 anggota dewan komisioner lainnya, antara lain Mirza adityaswara, Dian Ediana Rae, Inarno Djajadi, Ogi prastomiyono, Sophia Isabella Wattimena, dan Friderica Widyasari Dewi.

Pria kelahiran 17 oktober 1962 ini merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus Mahendra Memulai karirnya di Departemen Luar negeri. 

Beberapa jabatan yang diembannya saat itu adalah Economic Third Secretary Kedutaan besar Indonesia di London (1992-1995) serta menjadi duta Informasi Kedutaan besar Indonesia di Washington D.C. (1998-2001)

Sepak terjang Mahendra di dalam pemerintahan tidak perlu disangsikan lagi, tidak hanya Departemen Luar Negeri. Nama Mahendra banyak mengisi jabatan-jabatan penting pada Kementerian lainnya. Dirinya pernah dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti pada 2001.

Mahendra juga sempat menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005-2009. Hingga akhirnya pada tahun 2009 dirinya ditunjuk sebagai wakil menteri Perdagangan, dan 2011 di percayakan kembali menjadi wakil menteri keuangan.

Berbagai jabatan penting yang diemban oleh Mahendra Siregar membuat berbagai kalangan masyarakat menjadi penasaran dengan sejumlah kekayaan bos baru dari lembaga OJK tersebut. Dilansir dari situs resmi KPK mengenai Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilaporkan Mahendra pada 31 Desember 2020 saat dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Mencatat bahwa harta kekayaan yang dimiliki olehnya berjumlah Rp 16,2 miliar dengan bentuk kekayaan tersebut terbagi atas 5 bidang tanah dan bangunan yang bernilai Rp 10,2 miliar, Kendaraan roda empat berupa mobil Mitsubishi Pajero tahun 2016 dengan harga Rp 425 juta, harta bergerak lainnya bernilai Rp 800 juta, dan surat berharga sebesar Rp 450 juta.

Mahendra yang merupakan lulusan S2 dari Universitas Monash, Australia dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa dirinya juga memiliki sejumlah harta berupa Kas dan setara kas yang jumlahnya mencapai Rp 4,3 miliar. 

Jumlah harta Mahendra S terlihat mengalami penurunan dibanding saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (2019), saat itu jumlah harta kekayaannya masih berada pada angka Rp 19,1 miliar.[]


(Agung Bukit)



Baca Juga:

Berita terkait
Profil Ade Armando, Dituding Dilindungi Rezim
Ade Armando sudah berkali-kali dilaporkan ke polisi namun selalu lolos dari jeratan. Ia disebut-sebut mendapat backingan dari pemerintah.
Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang Digulingkan
Imran Khan resmi diberhentikan sebagai Perdana Menteri Pakistan sebanyak 174 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya. Inilah profilnya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.