Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang Digulingkan

Imran Khan resmi diberhentikan sebagai Perdana Menteri Pakistan sebanyak 174 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya. Inilah profilnya.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Foto: Tagar/Dok Khan)

TAGAR.id, Jakarta - Imran Khan resmi diberhentikan sebagai Perdana Menteri (PM) Pakistan, Minggu, 10 April 2022. Sebanyak 174 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya ke mantan pemain kriket berusia 69 tahun itu. Ia membuat sejarah menjadi PM yang digulingkan lewat mosi tak percaya. Khan sendiri menjabat sejak 2018.

Pasalnya, Khan digulingkan pasca seminggu yang panas di parlemen. Hal ini terkait ekonomi. Ia dianggap tak becus mengurus perekonomian negara di tengah pandemi Covid-19. Pakistan mencatat inflasi yang tinggi, dua digit, yang mendominasi sebagian besar masa jabatannya.

Bukan hanya itu, kebijakannya yang mengumumkan pemotongan harga bahan bakar dan listrik domestik di tengah kenaikan harga global, menjadi boomerang. 

Langkah ini menambah tekanan lebih lanjut pada defisit fiskal Pakistan yang selama ini memang punya masalah kronis, belum lagi neraca perdagangan.


Profil Perdana Menteri Pakistan Imran Khan

Imram Khan memiliki nama asli Imran Ahmed Khan Niazi, lahir 5 Oktober 1952. Dia menjadi PM ke-22 Pakistan sampai akhirnya digulingkan Parlemen.

Dia terjun ke politik dengan menjadi ketua partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI). Sebelum memasuki dunia politik, Khan adalah pemain kriket internasional dan kapten tim kriket nasional Pakistan. Tim yang dia pimpin meraih kemenangan di Piala Dunia Kriket 1992.

Ia juga pernah menjadi rektor Universitas Bradford di Inggris dari 2005 hingga 2014. Khan lahir dari keluarga Pashtun di Lahore. Dia lulus dari Keble College, Oxford, pada tahun 1975. Ia memulai karier kriket internasionalnya pada usia 18 tahun, dalam pertandingan tahun 1971 melawan Inggris.

Imran Khan bermain sampai tahun 1992, menjabat sebagai kapten tim secara singkat-singkat antara tahun 1982 dan 1992. Timnya memenangkan Piala Dunia Kriket 1992, yang merupakan kemenangan pertama dan satu-satunya Pakistan dalam kompetisi tersebut. 

Ia dianggap sebagai salah satu pemain kriket terhebat yang pernah ada. Pada tahun 1991, dia meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk mendirikan rumah sakit kanker untuk mengenang ibunya. 

Ia mengumpulkan USD25 juta untuk mendirikan rumah sakit di Lahore pada tahun 1994, dan mendirikan rumah sakit kedua di Peshawar pada tahun 2015. 

Khan kemudian melanjutkan upaya filantropisnya, memperluas Shaukat Khanum Memorial Cancer Hospital hingga mencakup pusat penelitian, dan mendirikan Namal College pada 2008. Khan mendirikan partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pada tahun 1996, dan menjabat sebagai ketua partai. 

Dengan memenangkan kursi di Majelis Nasional pada tahun 2002, dia menjabat sebagai anggota oposisi dari Mianwali hingga 2007. PTI memboikot pemilu 2008. Dalam pemilu berikutnya PTI menjadi partai terbesar kedua berdasarkan suara rakyat.

Dalam politik regional, PTI memimpin pemerintahan koalisi di Khyber Pakhtunkhwa dari tahun 2013. Pada pemilu 2018, PTI muncul sebagai partai terbesar di Majelis Nasional, yang memungkinkannya membentuk pemerintahan koalisi dengan Khan sebagai Perdana Menteri. 

PTI juga mampu membentuk pemerintahan koalisi di provinsi Punjab dan bertindak sebagai mitra koalisi Partai Awami Balochistan di provinsi Balochistan. Namun, puncak kekuasaannya berakhir degan digulingkannya sebagai PM Pakistan. 

Ia sudah mengantisipasi kekalahannya dalam voting mosi tidak percaya di Parlemen. Imran Khan, yang menuduh oposisi berkolusi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkannya, pada hari Jumat meminta para pendukungnya untuk menggelar aksi unjuk rasa secara nasional pada hari Minggu, 10 April 2022. Seruan demo itu Sebagai upayanya untuk menekan Parlemen agar mengadakan pemilu dini. 

Khan sebelumnya mencoba untuk menghindari pemungutan suara dalam mosi tidak percaya dengan membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilu lebih awal, tetapi keputusan Mahkamah Agung memerintahkan pemungutan suara di Parlemen untuk dilanjutkan.  []

Berita terkait
Profil Ahmad Mumtaz Rais, Anak Amien Rais yang Digugat Cerai Sang Istri
Nama Ahmad Mumtaz Rais sedang menjadi buah bibir masyarakat, lantaran baru-baru ini terungkap bahwa dia digugat cerai sang istri Futri Zulya.
Bebas dari Masa Tahanan, Berikut Profile Angelina Sondakh
Angelina Sondakh akhirnya bebas setelah menjalani masa tahanan selama 10 tahun atas kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011.
Profil Herry Wirawan yang Divonis Hukuman Mati
Herry Wirawan, pelaku rudapaksa 13 santriwati divonis mati oleh Pengadilan Tinggi (PT) Bandung setelah banding jaksa diterima. Simak profilnya.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura