Pro Kontra Tutup Jalan Cegah Covid-19 di Kulon Progo

Penutupan akses jalan dalam rangka cegah penyebaran Covid-19 menimbulkan pro dan kontra, seperti yang terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta.
Warga menutup akses masuk kampung (Foto: istimewa)

Kulon Progo - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Di Kulon Progo hal ini juga berlaku, di mana sudah banyak cara yang dilakukan seperti dengan membagikan masker, melakukan penyemprotan disinfektan dan membuat tempat karantina.

Cara lainnya adalah dengan membuat portal jalan untuk mengurangi akses masuk warga dari luar wilayah demi mengurangi risiko terpapar virus tersebut. Namun, untuk pemortalan akses jalan ini ada yang pro kontra. Panewu Samigaluh, Triyanto Raharjo termasuk yang kontra dengan penutupan akses jalan.

Menurut dia, dalam menyikapi wabah Covid-19 yang masih melanda, tidak harus dengan cara melakukan penutupan jalan atau gang, atau pun menolak para pendatang atau pemudik yang datang.

Menurutnya, Covid-19 adalah virus yang tidak kelihatan. Sehingga yang perlu dilakukan adalah dengan cara jangan panik, bukan menutup akses jalan. Yang paling penting adalah masyarakat tetap waspada waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Triyanto mengaku setuju jika warga menyikapi dengan cara kewaspadaan dan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

"Diketahui wilayah Samigaluh sudah banyak yang mensikapi dengan menyediakan tempat isolasi bagi pemudik maupun pendatang," ujar Triyanto Raharjo di Kulon Progo pada Miinggu, 19 April 2020.

Apabila petugas piket kelelahan justru akan menimbulkan masalah baru.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Samigaluh Ajun Komisaris Polisi Heru Meiyanto menilai kurang pas dengan melakukan penutupan akses jalan, meskipun dengan sistem piket. "Apabila petugas piket kelelahan justru akan menimbulkan masalah baru," ujarnya.

Heru menjelaskan, kekhawatiran masyarakat akan virus Covid-19 adalah hal wajar. Namun demikian, kekhawatiran tersebut sebaiknya tidak kebablasan agar tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri atau masyarakat yang berada dalam lingkungan yang diisolasi tersebut.

Dampak negatif pemortalan jalan yang dilakukan warga sudah dirasakan pada Kamis 16 April 2020. Saat itu mobil ambulans yang terhalang portal saat melakukan evakuasi jenazah di Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo.

Staf Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, saat akan menuju rumah tempat ditemukannya jenazah korban, PMI Kulon Progo sempat terhalang oleh pengalihan jalan yang dipasang oleh warga dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Akibat dari hal ini, kendaraan untuk evakuasi harus memutar ke arah utara yang berjarak sekitar 200 meter dari portal pengalihan jalan tersebut. "Meski demikian, hal ini tidak menghalangi kami dalam evakuasi," ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Dukungan Pemkab Kulon Progo kepada UMKM Saat Corona
Pandemi Covid-19 berdampak langsung kepada UMKM. Pemkab Kulon memberikan dukungan kepada mereka untuk restrukturisasi pinjaman.
Edukasi Unik Pencegahan Covid-19 di Kulon Progo
Warga Kulon Progo, Yogyakarta mengedukasi masyarakat untuk pencegahan Covid-19 dengan cara yang berbeda. Masker ditulisi kalimat unik.
3 Cara Perusahaan di Kulon Progo Saat Wabah Corona
Perusahaan di Kulon Progo, Yogyakarta melakukan tiga langkah saat pandemi Corona. PHK, merumahkan dengan potong gaji dan merumahkan tanpa gaji.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu