Edukasi Unik Pencegahan Covid-19 di Kulon Progo

Warga Kulon Progo, Yogyakarta mengedukasi masyarakat untuk pencegahan Covid-19 dengan cara yang berbeda. Masker ditulisi kalimat unik.
Seorang karyawan sedang menjahit masker bertulis kata-kata unik ajakan pencegahan Covid-19 di Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, namun juga perlu peran serta masyarakat.

Tanggung jawab masyarakat ini yang diperankan Tri Yulianto, warga dusun Kalikepek, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Cara yang diambilnya sedikit berbeda, yaitu dengan membuat masker edukasi yang berisi kalimat unik terkait dengan pencegahan virus Covid-19.

Tri Yulianto mengatakan, berbagai kalimat unik yang disematkan di masker buatannya seperti Nganggo Masker, Eling Kowe Rung Rabi (Pakai Masker, Ingat Anda Belum Menikah); Social Distancing; Rasah Ngeyel (Social Distancing, Jangan Bandel) dan Lipstik Tidak Melindungimu Rasah Ngeyel (Lipstik Tidak Melindungimu Tidak Jangan Bandel). 

Kalimat unik ini berfungsi untuk mengajak masyarakat agar lebih aktif dalam pencegahan penyebaran virus Corona. "Saya harap kalimatnya bisa lebih memotivasi masyarakat agar melindungi dirinya dari penularan virus," ucap Tri Yulianto saat ditemui di tempat usahanya di Kalikepek, Giripeni, Wates, Rabu 15 April 2020.

Yuli menjelaskan, selain membuat masker edukasi, juga membuat variasi lain yaitu masker polos dan juga scuba dengan memakai kain untuk kaos dan jersey. Untuk masker edukasi, harga yang dibanderol sebesar Rp 8.000 per pieces. Sementara untuk masker polos berbahan katun, dibanderol dengan harga Rp 4.500 per pieces.

Saya harap kalimatnya bisa lebih memotivasi masyarakat agar melindungi dirinya dari penularan virus.

Yuli menjelaskan, ada beberapa alasan yang mendasari pembuatan masker kain edukatif ini. Selain untuk edukasi, pembuatan masker ini juga dikarenakan dirinya tengah mengalani penurunan pesanan jersey dan kaos.

Sebelum Covid-19 meluas, dirinya mampu memproduksi 500 sampai 800 kaos maupun jersey, yang berasal dari pesanan komunitas dan klub-klub olahraga. Dengan jumlah itu, omzet dari UMKM bernama Satnight Screenprinting tersebut mampu mencapai Rp 50 juta setiap bulannya.

Namun pada saat ini, produksinya menurun sangat drastis karena pembatalan sejumlah dan ditundanya pesanan jersey klub olahraga. Dua orang karyawan terpaksa dirumahkan untuk menekan biaya operasional. "Karena itu saya buat masker sebagai alternatif. Ini cukup banyak peminatnya," ucapnya.

Dia berharap Pandemi Corona berakhir dan perekonomian yang sedang lesu seperti sekarang ini bisa terangkat kembali. "Tentu harapan semua orang, pandemi segera berakhir," ungkapnya.

Seorang pembeli, Rahman, warga Kapanewon Wates, mengaku membeli masker edukasi tersebut karena keunikannya. Selain itu juga bisa melindungi diri dan juga sekaligus mengedukasi masyarakat. "Saya lihat belum ada di Kulon Progo," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
3 Cara Perusahaan di Kulon Progo Saat Wabah Corona
Perusahaan di Kulon Progo, Yogyakarta melakukan tiga langkah saat pandemi Corona. PHK, merumahkan dengan potong gaji dan merumahkan tanpa gaji.
PAUD di Kulon Progo untuk Karantina Pemudik
Gedung PAUD di Kulon Progo dijadikan lokasi karantina pemudik. Langkah ini merupakan inisiatif warga setempat untuk mencegah penyebaran Corona.
Dorong Pasar Murah di Yogyakarta Saat Wabah Covid-19
DPRD Kota Yogyakarta mendorong pasar murah di tengah pandemi Corona.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.