Kulon Progo - Seorang warga yang mengaku berasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terpaksa harus diamankan oleh aparat keamanan di Kulon Progo. Pria ini suka memamerkan alat vitalnya kepada perempuan.
Selain itu, pria yang membawa secarik kertas berisi silsilah Kerajaan Brawijaya ini juga kerap membuat onar di Kapanewon Pengasih dan Wates.
Informasi yang dihimpun Tagar, pria berinisial MK membuat resah warga Kulon Progo dalam dua hari terakhir. Kamis, 6 Februari 2020 sekitar pukul 07.00 WIB, sejumlah warga di Pedukuhan Kemiri, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, warga atau pejalan kaki dibuat jijik dengan ulahnya, khususnya perempuan.
Salah seorang warga, Tumini 56 tahun mengatakan, orang yang membuat onar tersebut diketahui mondar-mandir di sekitar underpass Kemiri. Saat melihat perempuan, lelaki tersebut tersenyum sendiri.
"Dia begitu melihat perempuan langsung melepas celananya, dan (maaf) sambil melihatkan alat vitalnya, dan menyebabkan warga yang akan melintas menjadi risih," ujarnya.
Selain itu, MK juga membuat onar di Jalan Tobanan, Dusun Dayakan, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih. Warga pun melaporkannya ke kepolisian setempat. Saat polisi datang, MK sudah tidak ada di lokasi sesuai laporan.
Tidak lama, kemudian ada laporan dari masyarakat bahwa MK melakukan tindakan serupa di selatan palang pintu kereta api timur (teteg timur) di wilayah Jogoyudan, Kapanewon Wates. Setelah sampai di tempat tersebut, petugas menemukan MK dan langsung menangkapnya. MK diperiksa oleh kepolisian dan selanjutnya dibawa ke Satuan Polisi Pamong Praja Kulon Progo untuk pembinaan.
Dia begitu melihat perempuan langsung melepas celananya, dan (maaf) sambil melihatkan alat vitalnya.
Kepala seksi Pengendalian dan Operasional Satuan Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Sartono, mengatakan, MK diamankan oleh pihak Polsek Pengasih dan Polsek Wates. "MK diamankan karena sudah membuat resah masyarakat," katanya, Jumat 7 Februari 2020.
Menurut Sartono, MK saat diperiksa di kantor Satpol PP Kulon Progo terlihat seperti orang linglung . Tidak hanya itu, MK diketahui juga membawa secarik kertas yang bertuliskan silsilah Kerajaan Brawijaya.
"Saat kami menginterogasi alasan kenapa mengamuk, dia tidak menjawab. Ngomongnya tidak jelas, hanya sempat mengaku dari Purworejo," ujar Sartono.
Setelah diperiksa MK kemudian dibawa ke Assesmen Center Panti Karya Yogyakarta, Dinas Sosial DIY. Petugas menduga MK terindikasi mengidap gangguan jiwa. []
Baca Juga:
- 10 Per Seribu Orang Yogyakarta Gangguan Jiwa Berat
- Pria Diduga Gangguan Jiwa Curi 3 Motor di Yogyakarta
- Kulon Progo Tertinggi Gangguan Jiwa di Yogyakarta