Sinjai - Seorang pria di Kabupaten Sinjai, Sulsel, inisial ZD, 45 tahun, menganiaya dirinya sendiri dengan momotong alat kelaminnya saat tengah berada di kebun miliknya, di Dusun Bola I, Desa Duampanue, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai. Pria ini diduga nekat potong kelaminnya karena mengalami gangguan kejiwaan.
Kita dapat laporan jika ada warga mengalami gangguan jiwa dan memotong alat kelaminnya sendiri dengan sebilah sabit miliknya.
Kasubbag Humas Polres Sinjai, AKP Fatahuddin mengatakan bahwa setelah pihaknya mendapat informasi adanya warga yang tengah terkapar dan bersimbah darah dikebun, anggota Polsek Bulupoddo bersama petugas medis langsung ke lokasi kejadian dengan maksud mengamankan lokasi dan mengevakuasi warga.
"Kita dapat laporan jika ada warga mengalami gangguan jiwa dan memotong alat kelaminnya sendiri dengan sebilah sabit miliknya. Sehingga kita langsung ke lokasi untuk mengevakuasinya karena dia diduga akan mengancam jiwanya sendiri," jelas Fatahuddin kepada Tagar, Sabtu 1 Februari 2020.
Lanjut Fatahuddin, ZD ini dievakuasi dari kebun miliknya ke Puskesmas pada Jumat 31 Januari 2020, kemarin. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan juga keterangan warga, jika ZD nekat memotong alat kelaminnya dengan parang itu pada Kamis 30 Januari 2020, malam. Karena pada saat ditemukan, darahnya sudah mulai mengering.
"Menurut keterangan warga, ZD memotong alat kelaminnya diduga pada malam hari dan ke esokkan harinya baru ditemukan," jelasnya.
Namun, pada saat proses evakuasi sempat ada kendala. Karena ZD sempat menolak dievakuasi tapi karena kegigihan petugas sehingga ZD pun menurut dan langsung dilarikan ke Puskesmas Bulupoddo.
Akan tetapi, menurut dokter Anita selaku dokter pemeriksa jika luka pada alat vital pasien ZD cukup serius sehingga dilakukan upaya penanganan medis memasang infus, rawat luka, bebat tekan dan pemberian injeksi anti nyeri untuk menstabilkan kondisi pasien.
"Karena lukanya cukup serius, sehingga ZD ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai untuk memperoleh penanganan medis yang lebih intensif," pungkasnya. []