Palangka Raya - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memprediksi untuk malam pergantian tahun baru, pada umumnya berawan. Peluang hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi di wilayah Kabupaten Barito Timur, Kotawaringin Timur, Murung Raya, Barito Utara, Seruyan, Barito Selatan, dan Gunung mas.
"Tetapi untuk petir atau kilat dan angin kencang masih akan berpotensi pada daerah yang kami prediksi hujan," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Arif Rahman, Selasa 31 Desember 2019.
Namun hendaknya tetap diwaspadai adanya pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang.
Menurut dia prediksi hujan untuk sepanjang tahun 2020 cenderung mempunyai pola yang sama dengan normal (klimatologisnya). Periode musim hujan November 2019 – Maret 2020, masih sesuai dengan normalnya (klimatologi 1981-2010), namun dapat lebih basah dibandingkan tahun 2019, khususnya Kalimantan bagian utara. Puncak musim hujan diprediksikan pada Desember - Januari 2020.
Tetapi untuk petir atau kilat dan angin kencang masih akan berpotensi pada daerah yang kami prediksi hujan.
"Demikian halnya awal musim kemarau diperkirakan mirip dengan normalnya, yaitu sekitar Juni-Juli 2020, dan berlangsung hingga Oktober 2020," ujarnya.
Peluang terjadinya bencana hidrometeorologis tetap perlu diwaspadai meskipun diprediksi berkurang jumlah kejadian maupun kekuatannya pada kondisi iklim yang normal.
Dalam hal ini hendaknya, dapat memperhatikan pemutakhiran prediksi saat ini terkait prospek curah hujan yang cenderung normal sesuai klimatologisnya, serta tidak adanya ancaman potensi anomali iklim global.
"Multi pihak mitra kerja BMKG dan juga masyarakat umum secara luas hendaknya dapat memanfaatkan informasi iklim ini untuk perencanaan jangka pendek tahun 2020,"ucapnya.
Sedangkan untuk perkiraan gelombang dalam kategori tenang hingga rendah, meliputi wilayah bagian selatan Kalimantan Tengah yakni Pulang Pisau Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Menurut dia berdasarkan hasil monitoring dan analisa dinamika atmosfer, BMKG memprediksi pada 2020 tidak terindikasi akan terjadi El Nino kuat. Begitu juga NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang) pun memprediksi hasil yang serupa.
Hal ini menandai, 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama atau mengikuti dengan pola iklim normal klimatologisnya.
Musim kemarau di Kalimantan Tengah, umumnya dimulai pada Juni hingga Oktober 2020. Sehingga tetap perlu diwaspadai untuk potensi kondisi kering, yang dapat berdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di periode musim kemarau di Kalimantan Tengah.
Untuk itu BMKG mengimbau, agar perlu mengoptimalkan usaha menjaga cadangan air melalui optimalisasi manajemen operasional air waduk saat musim penghujan dan melalui gerakan memanen air hujan. []
Baca Juga:
- 10 Spot Event Wisata Malam Tahun Baru di Yogyakarta
- Lima Spot Habiskan Malam Tahun Baru di Jakarta
- Silakan Pilih 5 Tempat Perayaan Tahun Baru di Solo
