Pradi-Afifah Siap Cetak 10 Ribu UMKM dan Diendorse Gratis

Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1, Pradi-Afifah membuat program mencetak 10 ribu UMKM dan siap diendorse gratis oleh UMKM.
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia. (Foto:Tagar/Pradi-Afifah)

Jakarta - Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Nomor Urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia di Pilkada Depok 2020, membuat program mencetak 10 ribu UMKM

“kita akan cetak 10 ribu UMKM yang bisa menyerap tenaga kerja. Nantinya UMKM yang sudah ada kita kembangkan biar naik kelas. Ya masa mau jadi usaha kecil terus, harus naik kelas dong. Kita dorong biar besar,” ujar Pradi.

Bahkan, kandidat yang diusung Koalisi Depok Bangkit (KDB) ini siap diendorse gratis agar UMKM dapat berkembang dan naik kelas. Langkah ini, diambil Pradi-Afifah lantaran mereka paham betul pentingnya mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk kemajuan masyarakat Kota Depok.

“Siapa saja UMKM Depok yang mau meng-endors saya silakan, gratis, gak usah bayar,” kata Pradi belum lama ini.

Selain siap mempromosikan dan diendors gratis UMKM Depok, Pradi juga berencana melakukan roadshow ke pelaku UMKM Depok setiap pekannya. Hal ini, untuk menggugah dan menyemangati mereka hingga akhirnya Depok mampu menginventarisir pelaku UMKM di wilayah tersebut.

“Kita akui database UMKM Depok belum maksimal, karena itu kita perlu terjun langsung ke bawah. Selain memberi semangat kita juga wajib mempromosikannya. Tak hanya itu, kita juga mendata UMKM yang belum terdata,” tutur Pradi.

Saat ini UMKM yang terdata secara resmi di Depok sekitar tiga ribuan. Menurut Pradi, angka ini belum maksimal lantaran ia yakin di satu kelurahan bisa ada seribu UMKM.

Selain itu, Pradi juga mengemukakan gerakan beli produk teman dan orang Depok beli produk Depok, harus terus digalakkan. Pradi ingin, Jargon ini melekat di hati masyarakat agar UMKM Depok bisa berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja.

“Sektor UMKM ini bisa membantu mengatasi masalah tenaga kerja. Paling tidak membantu dalam hal penyerapan tenaga kerja. Seperti ada petani ikan lele di Bojongsari yg mampu menghasilkan satu ton ikan saat panen. Usaha ini ternyata juga mampu menyerap tenaga kerja,” jelas Pradi.

kita akan cetak 10 ribu UMKM yang bisa menyerap tenaga kerja. Nantinya UMKM yang sudah ada kita kembangkan biar naik kelas. Ya masa mau jadi usaha kecil terus, harus naik kelas dong. Kita dorong biar besar.

Tokoh ekonomi Kota Depok, H. Acep Azhari mengatakan, pelaku ekonomi di Kota Depok, saat ini masih menganut sistem dealer, yang hanya menjual produk dari distributor saja. Oleh sebab itu, para pelaku usaha di Kota Depok mesti mengubah sistem kewirausahaannya, dengan menerapkan pola leader, yakni menjadi pelaku utama dalam menjalankan usahanya. 

Menurut Acep, sistem ekonomi leader, akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sebab, 97 persen ekonomi Indonesia, yang bergerak adalah sektor UMKM, termasuk di Kota Depok.

Sementara Ketua Relawan Sohib Bang Pradi, H. S Purnomo mengatakan ia yakin Bang Pradi bisa mengembangkan UMKM Depok lagar lebih maju dan naik kelas. Sebab, Bang Pradi memiliki pengalaman sebagai pengusaha maupun politisi yang memiliki visi dan misi ke depan. 

Caranya, dengan memberikan pendampingan dan pembinaan, memperbaiki manajemen administrasi dan tata kelola, serta melatih para pelaku usaha tentang bagaimana menjalankan kewirausahaannya. []

Berita terkait
Pradi-Afifah Dapatkan Dukungan Hampir 70 Ribu Pekerja Depok
Hampir 70 ribu pekerja di Depok mendukung Pradi-Afifah untuk maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
Charlie Van Houten Doakan Pradi Pimpin Depok
Charlie Van Houten, leader dari Setia Band mendoakan Pradi Supriyatna sebagai pemimpin Depok masa depan.
Mantan Wali Kota Depok: Pradi - Afifah Pasangan yang Pas
Mantan Wali Kota Depok Badrul Kamal berikan dukungan kepada Paslon nomor urut satu, Pradi Supriatna dan Afifah Alia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.