Prabowo Diprediksi Kalah di Kampung Halaman Sandiaga

Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno diperkirakan mengalami kekalahan telak di provinsi Gorontalo, yang merupakan kampung halaman Sandiaga.
Di atas sunroof mobil capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya. (Foto : Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno diperkirakan mengalami kekalahan telak di provinsi Gorontalo, yang merupakan kampung halaman Sandiaga. Terlihat dari hasil hitung nyata KPU, yang telah mencapai 99 persen lebih di wilayah tersebut.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf meraup sebanyak 367.251 suara, atau 51,69 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno meraih 343. 304 suara, atau 48.31 persen. Data dikutip dari laporan situng KPU per Senin, 6 Mei 2019 pukul 11:45 WIB, dengan jumlah suara yang telah masuk mencapai 99.52 persen.

Prabowo-Sandi menang tipis di dua wilayah, yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.

Di Kota Gorontalo, Prabowo-Sandi mendapat jatah 70.463 suara, meninggalkan Jokowi-Ma'ruf yang hanya mendapat 45.908 suara. Sementara di Bone Bolango, pasangan nomor urut 02 meraih 55.351 suara, sedangkan paslon nomor urut 01 hanya meraih 46.114 suara.

Di empat Kabupaten/Kota lainnya seperti di Boalemo, Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo hingga Pahuwato, pasangan nomor urut 02 itu harus menelan kekalahan dengan selisih perolehan suara yang juga tipis.

Diketahui, pada pemilihan presiden 2014 silam, Prabowo yang didampingi cawapres Hatta Rajasa, unggul di provinsi ini dengan raihan 63,10 persen suara. Meninggalkan jauh pasangan rivalnya, Jokowi-JK yang hanya berhasil mengantongi 36,90 suara.

Hadirnya Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo pada Pilpres 2019, sebelumnya disebut-sebut bakal membantu mengatrol raihan suara di provinsi ini. Pasalnya, Sandiaga merupakan putra daerah asal Gorontalo.

Berbagai lembaga survei sebelumnya telah memprediksi kemenangan pasangan Prabowo-Sandi di Gorontalo, dengan selisih angka yang cukup signifikan. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bahkan memperkirakan kemenangan Prabowo-Sandiaga dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan selisih dua digit. Yakni dengan perbandingan 52,71 persen melawan 47,29 persen.

Sayangnya, harapan tersebut agaknya terlalu jauh dari kenyataan, meski hasil situng KPU bukanlah merupakan hasil resmi yang menjadi acuan keputusan akhir. Hasil akhir yang ditetapkan KPU nantinya akan berdasarkan rekapitulasi fisik C1melalui rapat pleno terbuka berjenjang, dan diumumkan pada tanggal 22 Mei 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.